JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota dianggap lebih memilih mobil hibrida dan hidrogen ketimbang mobil listrik. Toyota kerap dikritik karena dianggap lambat memasuki era mobil listrik dan kurang sejalan dengan tema global.
Kini Toyota mengklaim memiliki data untuk membuktikan kalau hanya fokus pada mobil listrik seperti yang dilakukan para pesaing bukan hanya keputusan bisnis yang keliru, tetapi juga bisa berdampak buruk bagi lingkungan.
Kepala ilmuwan Toyota Gill Pratt mengatakan, jauh lebih masuk akal bagi produsen mobil untuk menawarkan mobil dengan sumber energi campuran atau hibrida dan hidrogen ketimbang mobil listrik bertenaga baterai.
Selain itu, memasuki Februari 2022, PT Astra Honda Motor (AHM) menghadirkan penyegaran tampilan New Honda BeAT melalui pilihan warna baru.
Kini, New Honda BeAT tipe CBS mendapat pilihan warna baru yang lebih sporty bergaya perkotaan yaitu Jazz Silver Black, melengkapi pilihan warna Funk Red Black, Hard Rock Black dan Techno Blue Black.
Keempat pilihan warna ini telah disematkan stripe terbaru yang bergaya sporty dengan desain geometris tajam membalut sisi bodi sepeda motor.
Baca juga: Indonesia Belum Bisa Tangani Insiden Kebakaran Mobil Listrik
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Rabu , 2 Februari 2023
1. Data Membuktikan Mobil Listrik Berdampak Lebih Buruk bagi Bumi
Dilansir dari Carscoops, Pratt mengatakan, mobil listrik memang tidak menghasilkan emisi tapi mobil listrik sangat tergantung pada ketersediaan litium, yaitu mineral yang digunakan dalam produksi paket baterai.
Pratt berspekulasi bahwa industri mobil bakal segera kekurangan litium serta mineral lain yang digunakan dalam produksi baterai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.