Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Memperpanjang Usia Helm

Kompas.com - 28/01/2023, 09:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fungsi utama dari helm adalah melindungi pengendara sepeda motor di jalan. Dengan adanya helm, kepala bisa terlindungi dari cedera serius saat terjadi kecelakaan.

Agar fungsinya selalu optimal, helm harus dirawat dengan tepat dan sesuai supaya selalu berada dalam kondisi yang baik. Meskipun, perawatan mudah seperti mencuci helm masih kerap diabaikan para pemilik helm.

Padahal selain menjaga kualitas helm, mencuci bisa memperpanjang usia helm dan menghindari kedaluarsa helm.

"Pengendara itu ada dua macam, yang cuma lepas-pakai helm tanpa dirawat dan yang merawat helm plus memperhatikan kondisinya," ujar Yudi dari Cleanmoto.id kepada Kompas.com, Sabtu (27/1/2023).

Baca juga: Prediksi Motor Kawasaki yang Akan Meluncur, ZX-4R?

Tips merawat helmKOMPAS.com/daafa Tips merawat helm

"Orang yang merawat helmnya itu pastinya lebih memperhatikan keselamatannya saat berkendara, jadi helm selalu dijaga," kata pemilik Yudi pemilik Laundry Helm yang buka sejak 2020.

Yudi menjelaskan, jika laundry helm bisa membantu pengendara dalam hal perawatan pelindung kepala. Selain menggunakan deterjen khusus, metode pengeringan untuk helm juga berbeda.

"Di laundry, helm dicuci dan dikeringkan pakai mesin khusus, pengeringnya semacam oven. Suhunya diatur jadi tidak terlalu panas dan merusak bagian helm," ucapnya. "Kalau ada busa bagian dalam helm yang rusak atau jahitannya lepas juga bisa dijahit, supaya tetap nyaman digunakan," jelas Yudi.

Selain bagian dalam helm, bagian luar helm atau shell juga menerima perlakuan khusus, seperti pemolesan dan penambahan coating. Tujuannya adalah untuk melindungi helm dari lecet dan menjaga warna agar tidak pudar.

Baca juga: Cara Mencuci Helm yang Benar Setelah Kehujanan

Cuci Sendiri

Mencuci dan merawat helm juga sebenarnya bisa dilakukan secara manual atau sendiri. Pengendara cukup memperhatikan 2 hal utama, sebagaimana dijelaskan oleh Agus Hermawan selaku pemilik Juragan Helm.

"Kalau merawat bagian luar khususnya visor, itu jangan pernah dilap kering habis berkendara. Akibatnya bisa bikin cahaya pendar kalau udah banyak guratan, sama seperti kacamata yang sudah banyak lecet," kata Agus.

Untuk pencucian bagian dalam, disarankan menggunakan tangan dan dilakukan dengan gerakan mengusap, bukan meremas.

"Pastinya cuci manual (pakai tangan) dan jangan pakai mesin cuci, busa bagian dalam bisa rusak. Menjemurnya juga cukup diangin-anginkan pakai kipas." ujarnya.

Menurut Agus, helm yang terawat bisa digunakan selama bertahun-tahun dan tetap terlihat baik. Perawatan secara manual juga bisa menumbuhkan sense of belonging si pemilik terhadap helm.

Baca juga: Mau Beli Helm, Baiknya Dicoba Langsung biar Pas dengan Kepala

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.SHUTTERSTOCK/osobystist Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.

Kedaluarsa Helm

Mengenai kadaluarsa helm, sebenarnya tidak ada durasi pasti mengenai kapan helm itu kadaluarsa atau tidak dapat digunakan lagi.

"Sebetulnya enggak ada definisi kadaluarsa secara harfiah, soalnya helm bukan barang konsumsi. Produsen helm juga tidak ada yang mencantumkan waktu kadaluarsa, hanya waktu pembuatan saja," ucap Agus.

Satu hal yang pasti menurut Agus, helm harus segera diganti jika sudah pernah mengalami crash atau jatuh saat berkendara. Alasannya, helm yang sudah pernah crash pasti akan melemah dari sisi konstruksi.

"Kalau (helm yang sudah crash) tetap dipakai dan si pengendara kecelakaan lagi, akibatnya bisa fatal. Perlindungan enggak optimal karena strukturnya sudah berubah," ucap Agus.

Baca juga: Manfaat Melakukan Coating pada Helm Motor, Supaya Baru Terus

Ilustrasi berkendara saat hujan.motorcyclenews.com Ilustrasi berkendara saat hujan.

Bagi pengendara yang ingin saran tentang waktu terbaik untuk mengganti helm, disarankan melakukan penggantian jika usia helm sudah 5 sampai 6 tahun.

"Sebenarnya tergantung preferensi masing-masing, tapi kalau helm sudah berusia 5 sampai 6 tahun sebaiknya diganti saja," ujar Yudi Cleanmoto.id

Walaupun tidak rusak, mengganti helm yang berusia 5-6 tahun merupakan langkah baik bagi pengendara.

Helm yang lebih baru tentu menawarkan perlindungan lebih baik dan fitur-fitur terkini yang tidak ada di seri sebelumnya. Hal itu juga dipertegas oleh Herawati Tan selaku manajer retail Jakarta Helmet Gallery.

Baca juga: 3 Pilihan Helm dengan Harga di Bawah Rp 500.000

Contoh helm jenis Full FaceKOMPAS.com/daafa Contoh helm jenis Full Face

"Pengendara bisa mendapatkan fitur dan teknologi terkini di helm-helm baru. Fitur dan teknologi yang dimaksud belum tentu ada di helm lama," terang sosok yang akrab dengan panggilan kak enny.

Hadirnya fitur dan teknologi baru, selain bisa menambah kenyamanan saat berkendara tentunya juga bisa lebih menjamin keselamatan pengendara saat berpergian.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com