Cahyadi mengatakan, estimasi perjalanan via Pansela memang lebih lama dibandingkan jalur lain. Dia mencontohkan, dari Jakarta-Semarang kurang lebih sekitar 5 sampai 6 jam via Tol Trans Jawa, 8 jam bila via Pantura, sementara lewat Pansela bisa lebih dari 12 jam.
Tak heran bila Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi menyampaikan, mudik via Pansela lebih cocok untuk perjalanan santai. Artinya bukan bagi yang mengejar waktu.
Baca juga: Mobil dengan Mesin Modern Masih Perlu Dipanaskan?
"Karena itu, saya sampaikan masyarakat yang akan menggunakan jalur selatan, kita tidak menggunakan pendekatan kecepatan untuk sampai tujuan, tapi menikmati jalur pantai selatan itu sendiri. Waktunya direncanakan agar tiba di tujuan masing-masing," ucap Firman.
Efek dari waktu tempuh yang lebih lama, berpengaruh pada biaya bahan bakar. Namun hal ini sebenarnya masih bisa diibaratkan sebagai kompensasi dari minimnya pengeluaran untuk tarif tol.
Selain itu, meski rata-rata permukaan jalan cukup baik, pada kenyataannya tetap ada kerusakan seperti jalan berlubang, longsor, dan sebagainya di beberapa wilayah.
Bahkan dari peninjauan perdana, Kemenhub sudah juga sudah menyarankan adanya ruas jalan yang tak direkomendasikan untuk dilewati, yakni antara Cilacap menuju Kebumen.
"Antara Cilacap sampai Kebumen kita belum atau tidak rekomendasikan dilewati saat mudik. Jadi lebih baik melewati jalur eksisting saja (Lintas Selatan Jawa) lalu masuk lagi ke Pansela," kata Cucu Mulyana, Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.
Baca juga: Saat Lewat Underpass, Kenapa Mobil Dilarang Menyalakan Lampu Hazard?
Daerah yang dimaksud adalah ruas Ayah-Jladri sepanjang 15 km. Dari pengalaman redaksi saat melintas, bisa dibilang rutenya menantang karena dihiasi tanjakan dan turunan curam, kondisi tersebut makin mengkhawatirkan karena luas jalan yang minim sehingga ketika papasan dengan kendaraan lain salah satu harus ada yang menggalah.
Persoalan lainnya terkait fasilitas jalan, seperti marka, perambuan, dan paling utama masalah penerangan jalan umum yang masih sangat minim. Karena itu, Cucu juga menyarankan bila ingin melintasi Pansela baiknya dilakukan siang hari.
Dari pengamatan redaksi, salah satu hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang sampai saat ini jumlahnya bisa dikatakan masih kurang.
Proyeksi
Agar makin kondusif untuk dilewati, rencananya Kementerian PUPR akan membuat rest area dibeberapa lokasi, yakni dua di Banten, enam di Jawa Barat, sembilan di Jawa Tengah-Yogyakarta, dan enam lainnya di Jawa Timur, termasuk dengan tambahan SPBU.
Tak hanya itu, Cahyadi juga menjelaskan sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan beberapa jalan juga pelebaran beberapa jembatan. Diharapkan, 3 sampai empat tahun ke depan Pansela sudah bisa terhubung dengan baik hingga Banyuwangi.
Baca juga: Ini Daerah Rawan di Pansela yang Belum Direkomendasikan untuk Dilalui
"Jadi Pantai Selatan Jawa ini ada kurang lebih 1.543 km, beberapa km masih dalam tahap progres pembangunan terutama di Jawa Timur. Mungkin 3-4 tahun lagi bisa tersambung dari Banten sampai Banyuwangi melewati lima provinsi," ujar Cahyadi.
Sementara itu, Cucu mengatakan, dari hasil survei awal ini pihaknya akan menghitung berapa kebutuhan terkait pelengkap jalan untuk nantinya coba untuk dilengkapi. Namun demikian, kemungkinan besar tak semuanya akan dipasang tahun ini, tapi secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.