Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Penyakit Umum Spidometer Motor dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 21/01/2023, 15:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panel meter pada sepeda motor atau biasa disebut dengan spidometer merupakan salah satu komponen terpenting. Sebab, komponen ini menampilkan beragam informasi soal motor.

Spidometer pada motor zaman sekarang tak hanya menampilkan kecepatan kendaraan saja. Tapi, ada juga informasi lainnya, seperti tachometer, odometer, fuel meter, gear indicator, dan informasi penting lainnya.

Sub Department Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman, mengatakan, spidometer berfungsi sebagai alat ukur untuk mengendalikan kecepatan sepeda motor saat digunakan. Saat ini, ada dua jenis spidometer yang banyak digunakan pada sepeda motor, yaitu spidometer analog dan digital.

Baca juga: Pelindung Interior Mobil dan Speedometer Motor dari V-Kool

“Di era sekarang secara umum panel spidometer digital sudah menggunakan LED sebagai penerangan dan LCD sebagai displaynya,” ujar Ade, dalam keterangan resminya.

Panel spidometer juga terkadang mengalami beberapa masalah di beberapa komponen, terutama di bagian layar yang sudah dilengkapi LCD (Liquid Crystal Display) sehingga dapat mengganggu aktivitas berkendara.

1. Panel Spidometer Berembun

Ilustrasi berkendara saat hujan.motorcyclenews.com Ilustrasi berkendara saat hujan.

Tampilan panel spidometer bisa terhalang karena terdapat uap air atau embun di bagian dalamnya. Kondisi ini biasa terjadi setelah motor habis dicuci atau saat berkendara di tengah hujan.

Ade mengatakan, penyebabnya bisa jadi karena ada celah antara mika penutup. Selain itu, mungkin saja ada retakan sehingga panas dari mesin menyebabkan air yang masuk ke dalam panel spidometer menguap dan tertahan di dalam.

Untuk mengatasinya, spidometer perlu diperiksa apakah terdapat celah atau terjadi keretakan. Namun, disarankan untuk melakukannya dengan orang yang ahli atau di bengkel resmi.

Baca juga: Kenali Beda Odometer, Tachometer, dan Speedometer

2. Panel Spidometer Terbakar Sinar Matahari

Speedometer digital terbakar matahari (sunburn)Dok. Gridoto Speedometer digital terbakar matahari (sunburn)

Sebagian besar motor zaman sekarang menggunakan panel spidometer tipe LCD. Tipe tersebut cukup rentan terbakar sinar matahari atau biasa disebut sunburn.

Sunburn adalah kerusakan di bagian panel speedometer sehingga ngeblank atau terdapat noda hitam terbakar dan layar tidak memunculkan angka atau informasi lainnya. Kerusakan ini biasanya disebabkan ketika sepeda motor disimpan atau diparkir di ruangan terbuka dan terpapar sinar matahari langsung cukup lama, sehingga menyebabkan panel meter jenis LCD terjadi kerusakan.

Solusinya adalah mengganti panel spidometer dengan yang baru. Tapi, tentunya mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Untuk itu, biasakan memilih tempat parkir di area indoor atau jika terpaksa disimpan di tempat terbuka, diusahakan untuk menutupnya dengan cover atau benda lainnya yang aman.

"Antisipasi lainnya, bisa melapisi mika panel speedometer dengan plastik film yang biasa dipasang di kaca-kaca mobil, kita bisa pilih yang 20 persen atau 30 persen bahkan warna plastic filmnya juga banyak pilihan, bisa pakai yang bernuansa biru, hijau, atau gelap, intinya kita bisa setting tingkat gelapnya agar indikator di spidometer tetap dapat terlihat," kata Ade.

3. Panel Spidometer Memudar

Speedometer digital terbakar matahari (sunburn)Dok. Hondacommunity.net Speedometer digital terbakar matahari (sunburn)

Saat indikator spidometer tidak bergerak atau tidak bisa menampilkan informasi, ada kemungkinan beberapa bagian komponen seperti kabel yang terputus atau rusak.

Tapi, terkadang ada juga kondisi di mana panel speedometer memudar atau hanya berkedip. Masalah ini terjadi pada sepeda motor yang sudah berusia lebih dari 6 tahun, penyebabnya bisa karena kelistrikan yang disebabkan aki yang sudah lemah dan bahkan tak berfungsi. Sehingga, terkadang panel spidometer hanya berkedip dan menunjukan tampilan yang tidak stabil ketika dinyalakan.

"Mengganti aki dengan yang baru adalah langkah yang tepat, apalagi ketika usia pakainya yang sudah melebihi kemampuannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com