Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/01/2023, 12:22 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, salah kaprah soal penggunaan busi racing atau balap, untuk mendongkrak tenaga mesin standar masih banyak terjadi.

Kondisi tersebut tak lain karena minimnya informasi. Padahal, menggunakan busi racing untuk harian pada mesin standar justru banyak ruginya.

Technical Support NGK Busi Indonesia Diko Otaviano mengatakan, busi racing untuk kendaraan dengan mesin standar tak akan memberikan dampak apa-apa, apalagi dari sisi performa.

Baca juga: Data STNK Bakal Dihapus Ketika Pemilik Tidak Bayar Pajak

"Busi racing untuk mesin yang sudah dimodifikasi dengan kompresi tinggi atau di atas (versi) pabrikan, jadi tidak berdampak untuk yang masih standar, malah bikin masalah," ucap Diko kepada Kompas.com, belum lama ini.

Busi kendaraan NGKKOMPAS.com/STANLY RAVEL Busi kendaraan NGK

Diko menjelaskan, efek dari penggunaan busi balap pada mesin standar akan membuat kendaraan tak nyaman digunakan.

Hal tersebut tak lain kerena adanya ketimpangan pada sistem pebakaran, alias tak berjalan normal.

Selain itu, konsumsi bahan bakar juga akan lebih boros. Mirisnya lagi, tanpa ada peningkatan pada sektor performa mesin.

"Karena tidak stabil, tarikan mesin juga tidak beres. Suplai bensin pada pembakaran bertambah tapi tenaga malah drop. Busi bahkan mesin juga bisa overheat," ujar Diko.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Penyebab Kenapa Busi Bisa Overheat

Lebih lanjut, Diko menyarankan tak perlu menggunakan busi racing untuk sepeda motor atau mobil yang mesinnya masih standar, karena justru akan merugikan.

Busi NGKNGK Busi NGK

"Sudah beli harga mahal, tapi performa tidak berpengaruh. Bensin juga jadi lebih boros, ujungnya jadi rugi sendiri," kata Diko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke