Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Pelat Nomor Palsu, Pengemudi Diancam Denda Rp 500.000

Kompas.com - 19/12/2022, 14:02 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penggunaan dan pemasangan Tanda Nomor Kendaraan Bemotor (TNKB) harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengemudi pun dilarang mengemudikan kendaraan dengan pelat nomor.

Biasanya penggunaan pelat nomor palsu banyak dipakai orang untuk menghindari tilang ataupun aturan ganjil genap. Sering di antaranya menggunakan pelat nomor RF yang biasa digunakan pejabat khusus.

Padahal pengguna pelat nomor palsu merupakan tindakan pelanggar hukum dan akan dijerat sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

Baca juga: Pebalap MotoGP Posting Foto Messi, Rayakan Kemenangan Argentina

Barang bukti belasan plat nomor sepeda motor palsu dan STNK diamankan dari seorang penadah motor curian, ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolse Kalideres, Senin (20/6/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Barang bukti belasan plat nomor sepeda motor palsu dan STNK diamankan dari seorang penadah motor curian, ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolse Kalideres, Senin (20/6/2022).

Budiyanto menjelaskan, jika ada semacam simbol khusus pada pelat nomor asli, maka dari itu font atau jenis huruf dibuat khusus agar tidak bisa dibaca dengan mudah oleh khalayak umum.

Pada pelat nomor asli juga menggunakan cat khusus yang tidak dijual bebas di pasaran. Maka dari itu warna dari pelat nomor kendaraan asli akan lebih glossy dari yang palsu.

“Secara kasat mata bagi pihak yang punya kemampuan pasti bisa membadakan mana pelat nomor yang asli mana yang palsu. Biasanya bisa dilihat dari ukuran pelat nomor kendaraan tersebut,” ujar Budiyanto, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Daftar Mobil Milik Lionel Messi, Ada Ferrari Klasik Tahun 1957

Pemilik kendaraan yang terbukti memalsukan pelat nomor maka akan diberikan penindakan tegas hingga ancaman penjara, karena melanggar UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Berikut ini sanksi penggunaan pelat palsu sebagaimana diatur dalam UU tersebut:

1. Pasal 280, melanggar tidak dipasangi tanda nomor kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

2. Pasal 288 Ayat 1, melanggar tidak dilengkapi dengan STNK atau surat tanda coba kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com