JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) merupakan komunitas sosial yang beranggotakan dari berbagai anggota Suzuki Club di Indonesia. Berbagai aksi sosial telah dilakukan dan paling terakhir adalah menyalurkan bantuan dan berpartisipasi langsung saat bencana gempa di Cianjur.
Pada acara Jambore Suzuki Club di Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2022), SCRC membawa berbagai kendaraan yang menemani aksi sosialnya sejak berdiri pada 2019. Ada Ambulans, mobil kargo, dan dapur umum yang memakai basis Suzuki Carry dan Suzuki XL7 yang jadi markas berjalan.
Kelik Pangestu, Ketua Umum SCRC, menjelaskan, mobil pertama SCRC saat pertama diluncurkan adalah ambulans. Kendaraan tersebut langsung bertugas saat ada banjir di Jakarta, Desember 2019.
Baca juga: Selain Ertiga, Suzuki Mau Rakit Mobil Hybrid Lagi di Indonesia
Armada Suzuki Club Reaksi Cepat
“Habis itu, kita punya kebutuhan, kita butuh mobil angkut maka hadir Carry (boks). Jadi kalau ada banjir, kebutuhan rescue kita bawa boks dan perahu karetnya dan ada mesin perahu, termasuk alat potong kayu dan dapur umum, serta alat-alat rescue,” ucap Kelik kepada Kompas.com, Sabtu (10/12/202).
Pada Jambore tersebut, Carry boks terlihat sedang menggotong perahu karet di bagian atap. Kemudian di bagian dalam boks juga ada berbagai peralatan, seperti mesin sampai logistik.
Bukan perahu karet saja, Carry boks ini juga bisa menderek perahu yang lain pada bagian belakangnya.
Kemampuan Carry ini tergolong beragam, padahal spesifikasi kendaraan yang digunakan, baik mesin dan kaki-kaki bisa dibilang standar.
Baca juga: Hari Terakhir Polisi Terapkan Ganjil Genap di Puncak
Armada Suzuki Club Reaksi Cepat
“Kita semuanya standar, buat kita sudah mencukupi untuk barang-barang rescue yang kita bawa,” ucap Kelik.
Sedangkan untuk XL7 yang digunakan sebenarnya familiar, karena pernah dipamerkan Suzuki pada IIMS 2022. Jadi SCRC menggunakan XL7 ini sebagai mobil posko di area bencana.
“XL7 baru kita pakai di Cianjur pas gempa untuk jadi mobil basecamp. XL7 campervan kita buat jadi pos komando untuk teman-teman,” ucapnya.
Jadi ketika berada di tempat bencana, semua kendaraan bertugas, baik mobil dapur umum, mobil pos komando, ambulans, sampai kargo. Untuk XL7, modifikasi yang dilakukan pada bagian kabinnya cukup besar.
“Cukup dua orang penumpang, sopir dan navigator, belakang enggak ada joknya, bisa buat tidur atau meja. Jadi kondisinya buat kerja pakai laptop, printer, sebagai office, karena sistem kelistrikannya punya dua sumber, colok ke PLN dan genset,” ucap Kelik.
Lalu, di bagian atap XL7 juga dipasang tenda atau roof tent buat istirahat. Selain itu, ada ubahan juga pada penggunaan pelek aftermarket yang bentuknya punya aura off-road beserta ban A/T.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.