Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Jangan Malas Bersihkan Skutik

Kompas.com - 04/12/2022, 09:01 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

,

SEMARANG,KOMPAS.com - Musim hujan banyak menciptakan genangan air di jalanan, yang gampang menyebabkan sepeda motor kotor. Cipratan lumpur dan kotoran yang menempel berpeluang besar menghambat kinerja beberapa komponen utama. 

Perawatan jadi hal wajib yang harus benar-benar diperhatikan untuk mencegah kerusakan serius. Salah satunya adalah ritual mencuci motor secara rutin. Hal tersebut bisa mencegah korosi komponen-komponen berbahan logam. 

Berbeda seperti biasanya, motor bisa langsung dibersihkan setelah berkendara dibawah guyuran hujan. Kandungan zat asam air hujan mudah meresap ke pori-pori bodi, akibat kondisi itu lama-kelamaan cat bodi akan rusak. 

Khusus skutik, bagian kolong biasanya di desain untuk tempat kelistrikan dan mesin. Celah-celah sempit tersebut mudah kotor karena dekat area roda.

Tak jarang, sasis bodi di sekitarnya juga berkarat lantaran akses menjangkau titik tersebut tertutup dan terlalu rapat. 

"Meski kinerja komponen tak menggunakan rantai, skutik juga membutuhkan perawatan khusus saat musim hujan. Karat dan kotoran yang terlalu lama bisa menyebabkan korosi. Komponen CVT rawan kemasukan air, jadi secara rutin juga harus diperhatikan," kata Nurhadi Muslim Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang kepada Kompas.com, Sabtu (3/12/2022). 

Baca juga: Sistem Keamanan Jaringan Mobil Honda dan Nissan Ternyata Bisa Diretas

Saat mencuci motor, selain fokus membersihkan kotoran yang mengganggu penampilan, beberapa komponen juga diperhatikan, hal itu jadi solusi menghindari kerusakan serius. 

Cuci motor Dicky Aditya Wijaya Cuci motor

Nomor satu adalah komponen CVT, deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan serius.

Nurhadi menyarankan, untuk mengetahui gejala kerusakan juga mudah, cukup dengan memutar roda masalah besar yang berpotensi terjadi ketahuan lebih dahulu. 

"Jika CVT bermasalah, roda berputar akan terdengar bunyi kasar karena beberapa komponen seperti roller, v-belt, dan komponen-komponen lainnya aus. Atau terlihat dari bagian luar blok CVT ada kebocoran oli," kata dia. 

Setelah dipastikan aman dan kondisi motor bersih, langsung saja mengeringkan bodi. Syaratnya, benar-benar tak ada sisa air yang membekas lantaran bisa merusak cat. Biar lebih maksimal, step terakhir dilakukan finishing menggunakan cairan pengkilap. 

Cairan pengkilap Dicky Aditya Wijaya Cairan pengkilap

Selain perlindungan dari air hujan dan risiko terpapar sinar matahari langsung, hal itu akan memudahkan ritual mencuci motor kesekian kalinya. Air, debu, dan cipratan lumpur tak dapat menempel di permukaan bodi. 

"Jadi semacam lapisan terluar baru, begitu terguyur hujan akan memberikan efek seperti daun talas. Dengan cukup disiram air saja, kotoran turun sendirinya," kata dia. 

Meskipun demikian, beberapa hal penting untuk diperhatikan, salah satunya seperti di ungkapan Nurhadi, motor tak disarankan di cuci menggunakan air bertekanan.

Sepintas terlihat sepele, dalam jangka panjang hal itu dikhawatirkan mengganggu dan merusak beberapa komponen, seperti radiator, panel meter, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Bukan Pemanis Tampilan, Ini Fungsi Utama Door Visor

"Knalpot juga termasuk komponen yang rawan jika terkena air bertekanan, air bisa terhisap sampai ruang bakar," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com