22 Unit Motor Uji Coba Konversi Sudah Punya STNK Resmi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan uji coba konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.

Berkerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan lembaga lain yang berkaitan, tercatat 127 unit motor listrik hasil konversi.

"Dari jumlah itu, sebanyak 22 di antaranya telah mendapatkan dokumen berupa STNK dari Korlantas Polri," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Kemenperin Mulai Siapkan Pembangunan Ekosistem Industri Semikonduktor

Instagram @katrosgarage Konversi motor listrik dari skutik Honda BeAT oleh Katros Garage

Kegiatan konversi tersebut, dilakukan di 49 bengkel yang telah diberi pelatihan resmi oleh Kementerian ESDM, tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Arifin berharap, strategi konversi kendaraan bermotor ini bisa berjalan optimal sehingga memberikan kontribusi terhadap program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.

"Tahun 2022, KESDM melakukan proses motor listrik sebanyak 1.000 unit yang didukung oleh PLN dan Pertamina," kata dia.

Baca juga: Mobil yang Terdampak Gempa Belum Tentu Ditanggung Asuransi

Instagram @katrosgarage Konversi motor listrik dari skutik Honda BeAT oleh Katros Garage

Adapun proses konversi motor listrik ialah sebagai berikut;

1. Cek dokumen kepemilikan sepeda motor BBM
2. Uji torsi maksimum, konsumsi BBM, dan emisi
3. Pengadaan peralatan konversi
4. Proses penurunan atau pencopotan mesin sepeda motor
5. Rancang bangun transmisi
6. Penempatan motor listrik
7. Instalasi peralatan dan sistem kelistrikan
8. Setting kontroler dan transmisi
9. Uji unjuk kerja dan konsumsi listrik
10. Analisis dan persiapan dokumen sertifikasi
11. Persiapan perubahan STNK & BPKB
12. Proses perubahan STNK & BPKB
13. Serah terima sepeda motor listrik hasil konversi

Hanya saja Arifin mengakui bahwa untuk lebih memaksimalkan kegiatan konversi perlu ada dorongan investasi baru dan peningkatan kapasitas produksi supaya dapat menurunkan harga komponen utamanya, yaitu baterai, motor listrik/BLDC, dan controller.