Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Toyota Innova Bensin Bekas, Cek Penyakitnya biar Tak Rugi

Kompas.com - 22/11/2022, 12:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mobil bekas harga murah tentu menjadi incaran konsumen, apalagi segmen harga di bawah Rp 100 jutaan. 

Meskipun banyak mobil low cost green car (LCGC) dengan harga realistis, di daerah popularitas mobil bekas lawas harga masuk akal peminatnya luar biasa. 

Salah satunya adalah Kijang Innova bensin. Mobil 2.000 cc tersebut diminati karena dianggap nyaman dan cocok dijadikan mobil keluarga, faktor utamanya kapasitas angkut penumpang dan barang bisa diandalkan. 

Namun, kebanyakan usianya sudah 10 tahun ke atas, tentu ada beberapa titik yang benar-benar diperhatikan agar mencegah biaya perbaikan membengkak. 

Kempes, Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen, menjelaskan, nomor satu unit incaran bagian mesin harus dipastikan kering. 

Baca juga: Innova Zenix Meluncur, Kijang Lawas Naik Harga

"Penyakit mobil MPV bekas usia 10 tahun ke atas, di beberapa titik rawan bocor oli. Sumbernya packing mesin mengelupas karena usia," ucap Kempes kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2022). 

Pengecekan masalah lainnya normal, Kempes mengatakan, unit dikategorikan layak pakai jika mesin sehat tak ada kebocoran oli sedikitpun. 

Saat memeriksa kondisi mesin, pertama diawali mendengarkan bunyi suara secara teliti. Jika ada indikasi seperti suara logam berbenturan keras, biasanya masalahnya adalah klep yang aus. 

Kijang Innova bekas harga Rp 100 jutaan banyak diminati konsumen karena dinilai cocok untuk pemilik pemulaDicky Aditya Wijaya Kijang Innova bekas harga Rp 100 jutaan banyak diminati konsumen karena dinilai cocok untuk pemilik pemula

Banyak yang tertipu jika mengandalkan patokan melihat warna asap knalpot. Kempes menjelaskan, deteksi kerusakan malah bisa dikatakan lebih mudah saat memperhatikan kondisi mesin. 

"Sejak dahulu, cek mobil bekas yang sering diperhatikan patokannya flat, knalpot keluar asap menandakan mesin bocor kompresi. Nah, jika mau mudah, bisa dari suara ketika awal mesin dihidupkan. Seperti ada bunyi nyaring logam ketemu logam, pas idle jelas terdengar," tuturnya. 

Kondisi tersebut sebaiknya dihindari karena performa mesin ngedrop, hal itu membuat kewalahan saat mobil digunakan melewati tanjakan curam. 

Baca juga: Banyak Pemula Incar Innova Bensin Bekas, Harga Mulai Rp 80 Jutaan

Masalah tersebut jelas terlihat bila putaran mesin tinggi. Sebelum melanjutkan sesi test drive, sesekali bisa dicoba menginjak pedal gas, hasilnya bau menyengat tercium dari knalpot. 

"Jadi feeling dan insting harus peka, beda kasus jika asap knalpot warna putih sudah keluar. Artinya, kerusakan komponen mesin telanjur parah. Hal itu karena oli mesin terbakar dan volumenya berkurang," kata dia. 

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri mengatakan, inspeksi cek kondisi mobil bekas berusia di atas 5 tahun memperhatikan beberapa komponen. 

Perhitungan jarak tempuh tahunan kendaraan secara umum menggambarkan riwayat kondisi pemakaian. 

Bengkel resmi ToyotaDicky Aditya Wijaya Bengkel resmi Toyota

"Riwayat servis berkala bisa di cocokan odometer berjalan. Nantinya terlihat, apakah pemilik sebelumnya mengutamakan perawatan, kemudian akan dijadikan bahan analisis kapan idealnya komponen slow moving dan fast moving masuk jadwal pergantian," kata Bambang. 

Komponen-komponen rawan rusak dan sensitif karena usia bisa meluas, elektrikal dan sensor jadi salah satu yang bisa ditambahkan poin pemeriksaan inspeksi. 

Baca juga: Apa Makna Nama Zenix di Toyota Kijang Innova Generasi Terbaru?

"Khusus elektrikal spesial, deteksi kerusakan dini mencegah hal-hal serius akan masuk poin general check up. Scanner tujuannya menganalisa sensor-sensor penting mengalami malafungsi," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com