Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Prediksi Inden bZ4X Bakal Mengular

Kompas.com - 11/11/2022, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai diperkenalkan pertama kali pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, PT Toyota Astra Motor akhirnya resmi meluncurkan Toyota bZ4X untuk pasar Tanah Air pada Kamis (10/11/2022).

Mobil listrik murni asal produsen Jepang ini dibanderol Rp 1,190 miliar dengan satu varian yang tersedia yakni penggerak roda depan atau front wheel drive (FWD).

Meski baru diluncurkan, Toyota sudah bisa memprediksi bahwa bZ4X kemungkinan akan mengalami inden yang sangat panjang. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Anton Jimmy Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM).

Baca juga: Toyota bZ4x Meluncur, Bagaimana dengan Prius PHEV?

“Perkiraan kami, Toyota bZ4X akan inden panjang. Tadi yang saya katakan, satu sampai dua hari ini saja banyak yang sudah menanyakan (bZ4X). Bahkan, salah satu diler tadi saya telepon sudah 50 (pemesanan). Jadi kalau kita kumpulkan bisa ratusan,” ucap Anton, di sela-sela peluncuran Toyota bZ4X, di Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Sebagai informasi, Toyota bZ4X hanya akan tersedia sekitar 50 sampai 60 unit hingga akhir tahun ini. Rinciannya, terdapat 41 unit bZ4X lepas pakai kendaraan resmi KTT G20 di Bali serta tambahan pasokan.

Namun, jika berkaca dari animo masyarakat yang sangat besar, Anton menjelaskan kemungkinan adanya tambahan alokasi untuk Toyota bZ4X.

“Di satu sisi animo yang baik itu merupakan hal yang positif, berarti memang produk kita diterima. Berdasarkan hal itu kita juga punya spirit dan motivasi untuk minta (tambahan alokasi) ke pabrik,” kata dia.

Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, Toyota bZ4X Baru Dikirim Bulan Depan

“Karena selama ini kalau dari kacamata global orang Jepang atau Amerika menganggap ‘berapa sih market mobil listrik di Indonesia’. Ternyata berkembang, dan di merek-merek lainnya juga cukup bagus. Jadi kita yakin dengan animo ini kami akan minta tambahan alokasi dan produksi,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com