Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Efek Samping Kelebihan dan Kekurangan Oli Mesin Mobil

Kompas.com - 04/11/2022, 15:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setiap interval jarak tempuh 7.500 hingga 10.000 kilometer (km), pemilik mobil diharuskan melakukan perawatan wajib. 

Salah satunya melakukan pergantian oli yang jadi prioritas untuk menjaga performa komponen di dalam mesin. 

Meski mengganti oli bisa dilakukan sendiri atau di luar bengkel resmi, namun tetap ada aturan mainnya. Hal tersebut belajar dari pengalaman, karena pada praktiknya banyak pemilik yang tak memahami soal takarannya. 

Artinya, mengganti oli mesin tak bisa asal. Volume liter harus sesuai, tak boleh lebih apalagi sampai kurang.

Lantas apakah fatal dampaknya? 

Baca juga: Ada Honda WR-V, Cek Perbandingan Harga SUV Murah November 2022

Ilustrasi seorang mekanik mengganti oli mobil. DOK. Shutterstock. Ilustrasi seorang mekanik mengganti oli mobil.

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, mesin kelebihan atau kekurangan oli sama-sama merugikan. 

"Ganti oli setiap mobil ada takarannya bisa di kontrol dari disptick. Belum tentu bisa menyamakan takaran oli mobil tipe A dengan tipe B, atau lainnya," kata Bambang kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022). 

Perlu di ingat, kekurangan oli mesin dampaknya berpeluang lebih fatal dibandingkan kelebihan oli. Suhu kerja mesin bisa di luar batas, risikonya mesin mengalami overheat

Sistem pelumasan yang tidak maksimal memicu keausan komponen lebih cepat. Dampaknya serius, mesin mobil bisa pecah. 

"Mesin mobil yang kurang oli terdengar sangat kasar karena gesekan antar komponen. Jika tidak ketahuan, kerusakan bisa menjalar komponen mekanikal lain, rugi besar," kata dia. 

Sementara itu, kasus kelebihan oli mesin sifatnya lebih ringan karena tak sampai timbul kerusakan serius.  Meski begitu, mesin bisa kehilangan performa terbaiknya. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto. Menurut dia, akselerasi mesin jadi lambat imbas putaran mesin di ruang bakar terhambat oli diatas kapasitas standar. 

"Mesin jadi tidak responsif, injakan pedal gas harus lebih dalam. Hal itu membuat bahan bakar terbuang sia-sia," kata Teguh.

 Baca juga: Plus Minus Tangki BBM Mobil Berbahan Plastik Resin

Kompresi ruang bakar mesin jadi terganggu karena celah mekanis komponen yang seharusnya menampung sisa oli jadi tertutup rapat. 

Indikator level batas aman volume oli mesin sepeda motorKompas.com Indikator level batas aman volume oli mesin sepeda motor

Klep dan crankshaft terendam oli hingga ujung atas, jadi tak mampu memproduksi tenaga mesin yang sesuai. 

"Rapat tertutup oli, kompresi jadi bertambah berat karena di setiap silinder oli yang terpompa jika naik menutup celah klep," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com