6. Punya Fitur Perintah Suara
Wuling memiliki teknologi perintah suara, yakni Wuling Indonesian Command (Wind). Penggunanya bisa memerintahkan mobil untuk melakukan beberapa pengaturan pada mobil hanya dengan perintah suara.
Kekurangan
1. Tidak Semua Orang Suka Dengan Desainnya
Air ev hadir dengan tampilan yang bergaya futuristik. Meski demikian, masih ada beberapa orang yang belum bisa menerima gaya tersebut. Sebagian orang lebih memilih jika tampilannya seperti mobil pada umumnya.
2. Ukuran Ban Sulit Dicari di Pasaran
Wuling menyematkan ban berukuran 145/70 R12. Ukuran ban tersebut sangat jarang di pasaran. Bahkan, untuk saat ini ketersediaannya hanya ada di bengkel resmi Wuling.
Ditambah lagi, ban untuk mobil listrik sejatinya dibuat khusus. Sehingga, bisa dibilang mobil ini tidak bisa menggunakan sembarang ban.
3. Belum Didukung Dengan Fast Charging
Air ev belum dibekali dengan kemampuan fast charging atau arus DC. Mobil listrik ini hanya bisa menggunakan arus AC. Sehingga, pengecasannya memakan waktu cukup lama.
Dalam pengetesan yang dilakukan oleh Kompas.com, dari kapasitas baterai 40 persen hingga 100 persen, Air ev membutuhkan waktu 2,5 jam, saat dicas di SPKLU Pertamina. Untuk itu, Wuling menyarankan para pemilik Air ev untuk mengecas mobil tersebut di rumah, semalaman sebelum mobil digunakan keesokan harinya.
4. Belum Dibekali Teknologi ADAS
Beberapa mobil listrik lainnya, seperti Hyundai Ioniq 5, sudah dibekali dengan teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS). Pada Air ev, tidak ada fitur canggih, seperti cruise control, Lane Keeping Assist, Lane Following Assist, Forward Collision-avoidance Assist, dan lainnya.
5. Akses Untuk Penumpang Baris Kedua Sulit
Air ev hanya memiliki dua pintu, tapi memiliki dua baris bangku. Jadi, untuk penumpang yang ingin duduk di baris kedua, aksesnya harus melewati satu pintu. Sehingga, penumpang di baris depan harus turun terlebih dahulu untuk memberikan akses keluar masuk penumpang di baris kedua.