Kuncinya, tak boleh menahan mobil posisi berhenti dengan membiarkan tuas transmisi di posisi 'D'.
"Banyak yang terbiasa menahan gigi transmisi di 'D' saat berhenti terutama di lampu merah. Jadi, mekanisme kerja transmisi tetap bekerja dan torsi tersalurkan tapi tertahan. Gesekan terus menerus, kampas kopling matik bisa habis," ucap Hermas.
Hal yang sama dikatakan Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto yang menyatakan, pemakaian dan perawatan yang salah, baik transmisi matik konvensional (AT) atau CVT berpotensi meningkatkan risiko kerusakan.
Baca juga: Mitsubishi XFC Concept Pesaing HR-V dan Creta Bakal Ada Versi Hybrid
"Tidak ada mana yang paling awet, asalkan sama-sama dirawat dengan baik dan cara mengemudinya benar bisa awet. Kunci perawatan matik model konvensional (AT) atau CVT yakni kualitas oli terjaga, jadi jadwal ganti oli matik 20.000 km itu patokan perawatan dan tak boleh dilanggar," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.