Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Sportif PO Haryanto dan Gunung Harta, Pakai Kode Lampu Depan Mati

Kompas.com - 17/10/2022, 15:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) punya waktu operasi yang panjang, bahkan melewati gelap malam. Pada kondisi tersebut, pengemudi biasanya punya kode tertentu beserta artinya.

Misalnya seperti pada video Tiktok yang diunggah akun @explorebuslovers, menampilkan aksi sportif antara bus PO Haryanto dengan PO Gunung Harta. Pada video tersebut, PO Haryanto mematikan lampu utamanya selama beberapa detik.

Lalu sebenarnya, apa maksud dari aksi sportif dan artinya dari mematikan lampu utama yang dilakukan pengemudi bus?

Baca juga: Ragam Kendala Karoseri Saat Ekspor Bus

@explorebuslovers “Mematikan Lampu” pada Bus Malam ?? memberi jln kepada kendaraan di dpn memberi ruang/pindah jalur #busmalam #ngebis #haryantolovers #poharyantomania #gunungharta #gununghartasolutions #explorebuslovers ? DJ BAM BAM Piri koplo - ????????????????????????

 

Hariyadi, Pengemudi Bus PO Raya menjelaskan, mematikan lampu yang dilakukan pengemudi itu untuk memberi jalan. Jadi di video tersebut, bus PO Haryanto memberi ruang PO Gunung Harta untuk masuk ke lajurnya.

"Dia (PO Haryanto) ngasih jalan, di depannya Gunung Harta itu kan ada truk. Jadi biar Gunung Harta enggak ngerem karena ada truk, dia (PO Haryanto) kasih jalan dengan lampu dimatikan," ucap Hariyadi kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Kemudian pada video tersebut setelah Gunung Harta menyalip truk, dia langsung pindah lagi ke lajur kiri. Ini dilakukan untuk memberi jalan ke PO Haryanto, makanya bisa dibilang sportif.

Baca juga: Bocoran Harga Toyota Kijang Innova Hybrid, Mulai Rp 455 Jutaan


"Gantian biar nyalip dia (PO Haryanto), biar enak di jalan kayak gitu, itu namanya kode etik," ucap Hariyadi.

Tapi, kalau misalnya tanggung, bodi bus Haryanto sudah setengah melewati Gunung Harta, lebih baik langsung saja, tidak usah memberi jalan. Tapi kalau misalnya aman, belum terlewat, bisa mematikan lampu untuk memberi jalan.

"Tapi kalau di belakang ada bus lain yang tempel, daripada risiko tabrak belakang, jadi dia (PO Haryanto) bablasin, tidak kasih jalan Gunung Harta," ucap Hariayadi.

Kode Lampu

Bus AKAP baru PO SAN Laksanabus Bus AKAP baru PO SAN

Bus malam atau Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) punya kode tertentu yang diketahui mayoritas pengemudi bus. Misal ada kode yang menggunakan lampu utama serta lampu hazard.

Untuk kode yang memakai lampu utama, penggunaannya adalah dengan cara mematikan atau menyalakan lampu. Ada beberapa waktu kapan kode dengan mematikan lampu ini dilakukan.

Yulius Jatmiko, Sekjen BisMania Community mengatakan, ketika bus mematikan lampu depan, penggunaan pertama adalah sebagai informasi ketika bus berjalan beriringan dengan bus lain.

"Misalnya di tol atau non-tol, ada dua bus beriringan, yang belakang mematikan lampu sebagai pertanda dia mengikuti bus yang ada di depannya (followers)," ucap Yulius kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Kabin Bus AKAP baru PO HaryantoDOK. ADIPUTRO Kabin Bus AKAP baru PO Haryanto

 

Kemudian, momen lainnya di mana kode lampu dipakai adalah saat mau memberi jalan kepada bus lain.

Misal ada bus yang mau masuk ke jalan utama dari tempat istirahat atau SPBU, bus yang lebih dahulu di jalan mematikan lampu depan, artinya memberi jalan bus untuk masuk ke depannya.

"Biasanya, bus itu meredupkan lampunya kalau memberi jalan sambil masang lampu hati-hati atau hazard," kata Yulius.

Kode selanjutnya adalah menggunakan lampu hazard. Layaknya kendaraan lain, bus juga memakai lampu hazard pada kondisi darurat saja, seperti berhenti di pinggir jalan ketika mengalami masalah pada kendaraan.

"Atau lampu hati-hati (hazard) itu dihidupkan ketika ada kemacetan atau ketersendatan arus agar memberikan tanda kepada mobil di belakang," ucap Yulius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com