Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren RX King Bekas di Semarang Masih Bertahan

Kompas.com - 15/10/2022, 11:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Yamaha RX-King pernah berjaya era awal 2000 an. Bermodal mesin 2 tak 135 cc, sempat jadi tulang punggung PT Yamaha Motor Indonesia (YIMM) bertarung melawan duet maut Honda Tiger dan Megapro di kelas motor sport. 

Banyak konsumen tergiur tenaga mesin responsif dan bertenaga. Dulunya, RX-King di juluki motor jambret dan lekat dengan citra negatif. 

Spesial di kalangan penggemar, desain motor ini sejatinya sederhana, namun memukau dan memiliki nilai histori bagi sebagian orang. 

Sayangnya, 2009 RX-King tutup usia karena disuntik mati. Kejayaan tiga dekade runtuh seiring melesatnya produksi motor injeksi. Aturan standar emisi Euro II yang mulai berlaku di Indonesia jadi penyebabnya.  

Tapi, rupanya Yamaha RX-King tak pernah mati, setidaknya bagi kalangan penggemar, bahkan harga bekasnya semakin menggila. 

Baca juga: Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Masih Khawatir Nyetrum dan Terbakar

Aji Arfendy Anggota Komunitas RX King Unyar-Unyur mengatakan, harga RX-King mahal karena sudah masuk kategori motor hobi. Tapi, di sisi lain suku cadang motor ini relatif murah dan masih mudah ditemukan di pasar. 

"Terbagi dua segmen, kalau hobi memang harganya gelap. Kalau original dan low kilometer biasanya Rp 20 jutaan. Kondisi biasa saja, buat pemula banyak juga yang di bawah Rp 10 juta," kata Fendy kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2022). 

Tren RX-King juga masih bertahan di Semarang, Jawa Tengah. Bahkan mulai masuk ke kalangan anak muda, jenjang SMA atau SMK. Salah satu alasannnya, tentu saja perawatan yang mudah dan murah. 

Komunitas RX-King Unyar-Unyur anggotanya kebanyakan anak-anak muda pelajar SMA dan SMKDicky Aditya Wijaya Komunitas RX-King Unyar-Unyur anggotanya kebanyakan anak-anak muda pelajar SMA dan SMK

Menurut Fendy, banyak anak muda yang menjadikan RX-King kendaraan operasional karena perawatannya sama saja motor injeksi terbaru. 

"Praktis dan mudah untuk harian. Kuncinya oli samping jangan sampai telat khas motor 2-tak. Perawatan lainnya sama seperti motor baru," kata dia. 

Beli RX-King

Sejak stop produksi total, harga bekas motor batangan ini relatif melambung karena langka. Mesin 2-tak yang dimiliki motor ini, terasa seperti mengkoleksi barang antik dengan teknologi jadul. 

Khusus kalangan menengah ke bawah dan modal terbatas kerap tergiur dengan tawaran RX-King yang dibanderol murah. Tapi, namanya motor bekas, biasanya terkenal filosofi 'ada harga ada barang'.

Paling utama kalau berminat beli RX-King bekas adalah kelengkapan surat kendaraan resmi. Pastikan nomor rangka dan mesin akur dengan data di STNK dan BPKB.

Baca juga: RX-King Mulus Mejeng di Tumplek Blek, Pasang Harga Rp 50 Jutaan

Yamaha RX-King original harganya bertahan Rp 20 jutaan rxkingsemarang Yamaha RX-King original harganya bertahan Rp 20 jutaan

"Banyak modus penipuan RX-King bodong dijual harga tinggi. Kalau sejak awal jelas maklum lah, nah ini harga digoreng tapi surat ilegal. Atau jenis RX-K, RX-Z ganti bodi jadi RX-King dan buka harga sama," kata Fendy. 

Baca juga: Adu Spesifikasi Mesin Citroen New C3 Lawan Daihatsu Rocky

Bisa jadi referensi, berikut ini berdasarkan pantauan Kompas.com, Sabtu (14/10/2022), harga RX-King di pasaran, yaitu: 

  • Yamaha RX-King 1996, Rp 20 juta 
  • Yamaha RX-King 2001, Rp 23,7 juta
  • Yamaha RX-King 2004, Rp 23 juta   
  • Yamaha Rx-King 2004, Rp 26 juta   

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com