Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus PLN Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Kompas.com - 11/10/2022, 11:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) terus berupaya untuk melakukan percepatan pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hilirisasi EV di PLN dilakukan dengan memberikan kemudahan kepada publik dalam proses pengisian daya alias charging di rumah maupun di luar rumah.

Menurutnya, semakin mudah masyarakat mengisi daya, maka masyarakat akan semakin tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik.

Baca juga: Mobil Tenaga Surya Eksis di Indonesia, Cuma Buat Bergaya

Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai Ioniq

Kendaraan listrik ini selain ramah lingkungan, operasionalnya juga lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2022).

PLN pun punya enam langkah untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik. Pertama, perseroan telah membangun dan mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 150 unit.

Rinciannya, SPKLU Fast Charging sebanyak 51 unit, SPKLU Medium Charging 78 unit dan SPKLU Slow Charging 21 unit.

“Jumlah ini akan terus bertambah di mana pada tahun ini ada 110 SPKLU tambahan sehingga SPKLU yang dioperasikan PLN menjadi 260 unit,” kata dia.

Baca juga: 88 Unit Motor Listrik Energica Ikut Meramaikan KTT G20 Bali

Ilustrasi SPKLU Pertamina di sebuah SPBU di Lenteng Agung.Dok. Pertamina Ilustrasi SPKLU Pertamina di sebuah SPBU di Lenteng Agung.

Selain itu, PLN juga memberikan dukungan pada gelaran G20 di Bali di mana pada ajang ini telah terpasang 64 unit Ultra Fast Charging 200 kW dan 2 unit SPKLU UFC Mobile disertai dengan 200 unit Home Charging.

Kedua, PLN memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik dengan produk layanan home charging services. Layanan ini berbasis IoT dengan diskon tarif 30 persen pada pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB.

Kini, layanan tersebut telah terintegrasi 461 pelanggan dan sampai akhir tahun ditargetkan minimal 1.500 pelanggan.

Ketiga, PLN juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholders dalam upaya mendorong ekosistem kendaraan listrik. Seperti, bekerja sama layanan paket EV home charging services dengan ATPM pabrikan mobil listrik berupa pemasangan home charging disertai insentif tambah daya atau pasang baru.

Keempat, PLN juga menyediakan paket model waralaba atau franchise untuk SPKLU dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) melalui produk IO2.

Baca juga: Infrastruktur Mobil Listrik Bukan Masalah Utama di Indonesia

SPKLU tersebut telah berhasil mengoperasikan sebanyak 5 unit dan uji coba komersial SPBKLU sebanyak 20 unit bersama Grab di area Jakarta. Saat ini sudah ada 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU.

Kemudian, PLN juga memanfaatkan fitur pendukung ekosistem EV dengan teknologi Electric Vehicle Digital Services (EVDS), hasil inovasi PLN yang terintegrasi dalam PLN Mobile.

“Mau tambah daya, pasang baru, test drive, membeli kendaraan listrik dan memudahkan masyarakat mengisi daya atau menukar baterai kendaraan listrik semua dilayani hanya dalam aplikasi PLN Mobile,” jelas Darmawan.

Terakhir, PLN juga bekerja sama dengan Bank BUMN atau Himbara untuk produk layanan perbankan EV cicilan mobil maupun franchise SPKLU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com