JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pengguna kendaraan bermotor listrik, kesehatan baterai patut untuk diperhatikan. Sebab, saat ini komponen terkait masih cukup mahal, yang menguasai sampai 40 persen dari harga jual kendaraan listrik itu sendiri.
Ditemui beberapa wartawan di Jakarta pada Sabtu (8/10/2022), SPV Product Specialist Alva Abraham Sutadisastra menjelaskan, salah satunya ialah ketika kendaraan sedang melakukan pengisian daya listrik.
Pada kasus di sepeda motor, khususnya bermerek Alva, sebisa mungkin hindari kebiasaan mengisi daya baterai motor listrik hingga penuh. Usahakan baterai hanya terisi maksimum 98 persen.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Diesel Lebih Tangguh Menerjang Banjir?
"Kalau pada baterai kendaraan listrik kita, tak akan overcharge walau dilakukan charging semalaman karena sudah ada teknologi yang otomatis memutus arus listriknya," kata dia.
"Tetapi bagusnya baterai itu jangan sampai 100 persen terus. Batas atas ideal itu 98 persen," tambah Abraham.
Alasannya, ia mengumpamakan kegiatan konsumsi makanan oleh manusia di kehidupan sehari-hari. Ketika terlalu banyak makan, akan terasa kekenyangan sehingga membuat beberapa aktivitas tidak optimal.
Sementara jika kurang konsumsi, tubuh juga akan lemas. Oleh karenanya, yang paling ideal berada di tengah-tengah atau tidak makan secara berlebih tetapi juga tak sampai kekurangan.
"Baterai juga begitu, overchage tidak boleh karena bisa gembung. Di bawah itu juga takutnya pas mau naik lagi rada lama," katanya.
Baca juga: Carangsali Bali Ditetapkan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara
Adapun untuk kondisi baterai ideal untuk mulai melakukan pengisian daya listik diusahakan jangan sampai di bawah 20 persen. Sebab tindak seperti itu lama-kelamaan akan mempengaruhi daya baterai.??
"Daya 20 persen itu merupakan batas bawah atau minimum. Jadi baiknya itu diisi sebelum menyentuh 20 persen. Kalau terlalu sering atau bahkan sampai benar-benar 0 persen akan berdampak pada kesehatan baterai," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.