Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Siapkan Motor Listrik, Begini Respons Yamaha

Kompas.com - 06/10/2022, 13:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pabrikan sepeda motor asal Jepang, yaitu Honda dan Yamaha, bersiap untuk terjun ke segmen motor listrik di Indonesia.

Belum lama ini Astra Honda Motor (AHM) mengatakan akan melansir peta jalan bisnis motor listrik di Indonesia. Adapun Yamaha akan memulai tes motor listrik Yamaha E01 sebelum masuk 2023.

Menanggapi rencana Honda di Indonesia, Asst General Manager Marketing – Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro tidak bicara banyak.

Baca juga: Ada Tilang Elektronik, Ingat Batas Kecepatan Berkendara di Jalan Tol

Test Ride Honda PCX Listrikdok.AHM Test Ride Honda PCX Listrik

Anton mengatakan, Yamaha dalam hal ini sebagai anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) punya arah yang sama dengan anggota lain mengenai motor listrik.

"Pemerintah juga meminta kepada masing-masing pabrikan melalui AISI, jadi semua anggota AISI sudah punya visi yang sama ke arah sana. Cuma tadi untuk mempersiapkan ke arah sana butuh proses dan tes market," kata dia di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

Untuk diketahui, Honda sudah punya motor listrik yaitu PCX Electric yang diperkenalkan sejak 2019. Namun, selama tiga tahun motor itu tidak dijual untuk umum dan hanya dipinjamkan ke perusahaan dengan cara sewa.

Di sisi lain, Yamaha berencana mulai mengetes Yamaha E01 pada akhir 2022 di Indonesia. Motor listrik ini pertama kali diperkenalkan di Jepang dan akan dites di enam negara berbeda secara serempak.

Kembali mengenai tes Yamaha E01, Anton mengatakan, tes diperlukan untuk mengetahui keunggulan produk serta apakah motor tersebut sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan orang Indonesia.

Baca juga: Cara Hindari Jebakan Aquaplaning Saat Berkendara di Musim Hujan

Yamaha E-Vino.Febri Ardani/KompasOtomotif Yamaha E-Vino.

"Orang Indonesia sukanya bagaimana. Kita pernah market tes E-Vino yang short range di bawah 50 kpj dengan sistem swap baterai apakah itu yang dinginkan oleh konsumen Indonesia belum tentu juga," kata Anton.

"Kalau mau yang medium atau long range baterai, tidak bisa pakai kapasitas kecil, mesti kapasitas besar. Semakin besar kapasitas baterai, butuh waktu semakin lama buat pengisian," kata dia.

"Makanya, di E01 dengan sistem charging itu juga mau uji coba di market, mana yang lebih sesuai dengan konsumen Indonesia kemudian kita juga mau," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com