Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pebalap Bilang Trek Basah di MotoGP Thailand Sangat Berbahaya

Kompas.com - 03/10/2022, 08:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP Thailand 2022 sempat diguyur hujan deras hingga ditunda beberapa saat. Beberapa pebalap menilai jalannya balapan sangat berbahaya di Sirkuit Buriram.

Awal mula balapan, debit air di trek masih cukup banyak. Lalu, berangsur berkurang seiring dengan jalannya balapan.

Tapi, justru di awal balapan ini yang menurut beberapa pebalap sangat berbahaya. Sebab, cipratan air dari motor membuat visibilitas sangat terbatas.

Baca juga: Hasil Klasemen Setelah MotoGP Thailand, Quartararo dan Pecco Makin Dekat

"Balapan itu sangat berbahaya. Kami tidak bisa melihat apa-apa. Jadi, saya balapan dua lap pertama dengan pelan karena saya peduli," ujar Cal Crutchlow, dikutip dari Crash.net, Senin (3/10/2022).

Balapan pada MotoGP Thailand 2022 berlangsung dalam kondisi yang membahayakan menurut sebagian pebalapDok. Yamahamotogp.com Balapan pada MotoGP Thailand 2022 berlangsung dalam kondisi yang membahayakan menurut sebagian pebalap

Crutchlow mengatakan, dia tidak senang dengan permulaan balapan, karena itu sangat berbahaya. Bagaimana melihat dari visor dengan air sebanyak itu.

"Bagi saya, itu sudah melebihi batas untuk balapan. Tapi, saya tidak balapan lagi, jadi Anda tidak akan mendengarkan saya juga," kata Crutchlow, yang finis di posisi ke-19.

Crutchlow menambahkan, pebalap yang ada di barisan depan tidak terlalu merasakannya. Tapi, bagi pebalap yang berada di belakang, dengan belasan pebalap di depan maka akan sangat berasa.

Baca juga: Hasil MotoGP Thailand, Oliveira Juara, Marquez Posisi 5

"Tidak ada yang bisa melihat. Orang-orang menutup gas saat gigi lima di trek lurus. Orang-orang saling menyentuh bagian belakang motor. Itu konyol," ujarnya.

Balapan pada MotoGP Thailand 2022 berlangsung dalam kondisi yang membahayakan menurut sebagian pebalapDok. Suzuki-motogp.com Balapan pada MotoGP Thailand 2022 berlangsung dalam kondisi yang membahayakan menurut sebagian pebalap

Alex Rins juga mengatakan, perasaannya sangat buruk saat awal balapan. Menurutnya, kondisi trek basah tersebut sangat sulit, khususnya pada 10 lap hingga 12 lap pertama.

"Saya tidak bisa melihat apa-apa. Itu sudah melebihi batas," kata Rins.

Fabio Quartararo yang finis di posisi ke-17 juga tentunya merasakan hal tersebut. Menurutnya, sepuluh lap pertama adalah balapan paling mengerikan yang pernah dialaminya.

"Visibilitas tidak ada. Tapi, untungnya semua orang cukup bijak untuk tidak melakukan gerakan gila atau mencoba hal gila di area di mana tidak ada visibilitas," ujar Quartararo.

Aleix Espargaro termasuk salah satu pebalap yang sangat mengeluhkan kondisi tersebut. Bahkan, dia juga marah dengan pebalap lainnya.

Baca juga: Hasil Moto2 Thailand, Tony Arbolino Juara di Trek Basah

Aleix Espargaro saat berlaga pada MotoGP Inggris 2022. (Photo by ADRIAN DENNIS / AFP)ADRIAN DENNIS Aleix Espargaro saat berlaga pada MotoGP Inggris 2022. (Photo by ADRIAN DENNIS / AFP)

"Treknya sempurna, kita bisa balapan, tapi tolong bersihkan tikungan 3 dan 4, karena di sana tidak ada visibilitas. Banyak air melewati trek. Anda harus meningkatkan bagian tersebut," katanya.

Aleix yang finis di posisi ke-11 menambahkan, dia bukannya tidak ingin balapan. Menurutnya, tidak bisa seseorang tetap balapan, lalu jika terjadi insiden, menyalahkan orang lain.

Beruntung tidak sampai terjadi insiden yang parah. Hanya satu pebalap yang terjatuh, yakni Remy Gardner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com