Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Indonesia, Mobil Listrik dan ICE Berjalan Beriringan

Kompas.com - 21/09/2022, 07:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan kendaraan bermotor dengan teknologi pembakaran dalam (internal combustion engine/iCE) alias mobil konvensional masih akan tetap diproduksi di Indonesia kendati era elektrifikasi tengah didorong.

Pasalnya, industri otomotif Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap penjualan, produksi, dan ekspor di Indonesia. Artinya, kedua jenis mobil itu akan berjalan beriringan setidaknya sampai 2035 mendatang.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengtakan, target atau peta jalan (roadmap) industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang sudah disusun akan terus diupayakan.

Baca juga: Konversi Motor Konvensional Jadi Listrik, Ini Syaratnya

Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.

"Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi kendaraan listrik, (khususnya pada Inpres Nomor 7 tahun 2022). Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun," kata Febri dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).

Sesuai dengan Inpres tersebut, lanjut Febri, Kemenperin mendapatkan tugas untuk melakukan percepatan produksi berbagai jenis KBLBB, baik sepeda motor maupun kendaraan bermotor roda empat atau lebih sebagai upaya memenuhi kebutuhan transformasi.

Adapun dalam peta jalan Kemenperin, disebutkan pada 2025 total KBLBB di Indonesia akan mencapai 400.000 unit atau 25 persen dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit.

Sedangkan pada tahun 2035, kendaraan listrik roda empat ditargetkan mampu memasuki total produksi 1 juta unit dan 3,22 juta KBLBB untuk roda dua. Artinya, presentasi total KBLBB akan terus meningkat bila dibandingkan dengan jumlah kendaraan ICE.

"Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barel/4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan 4 juta barel per 1,4 juta ton CO2 untuk sepeda motor,” ujar Febri.

Baca juga: Destinasi Wisata Indonesia Bakal Gunakan Kendaraan Listrik

Ilustrasi ekspor mobil.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi ekspor mobil.

Ia menambahkan, hingga saat ini, telah terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp 1,872 Triliun.

Kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bis, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.

“Dari tahun 2017 sampai 2021, pendaftaran KBLBB di Kementerian Perhubungan selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Terakhir pada 2021 meningkat sebanyak 360 persen dari 2020,” jelasnya.

Selain itu, industri otomotif di Indonesia terbukti telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut, termasuk industri kecil dan menengah (IKM).

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Pakai Motor Listrik Bisa Lebih Hemat

Adapun kendaraan ICE juga menunjukkan angka ekspor yang tinggi. Hingga Agustus 2022, ekspor kendaraan konvensional mencapai 285.941 unit, dari total produksi sebesar 920.376 unit.

Sementara itu, pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk komponen, telah mencapai lebih dari 80 negara.

“Baru-baru ini, industri otomotif di Tanah Air melakukan ekspor ke Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat,” ujar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com