SEMARANG, KOMPAS.com - Modifikasi ringan tapi membuat tampilan mobil kesayangan jadi lebih keren bisa dilakukan dengan mengganti pelek aftermarket.
Dengan ukuran pelek yang lebih besar, apalagi menyesuaikan konsep modifikasi, maka perubahannya akan langsung signifikan.
Namun, ada konsekuensi yang harus dipikirkan saat akan memodifikasi pelek. Tak sekadar harus menyesuaikan caster dan chamber, tapi juga bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar mobil.
Karena itu, saat akan mengganti, jangan hanya mencari yang besar agar terlihat keren, tapi juga harus mengerti aturan mainnya.
Baca juga: Nissan X-Trail Terbaru di Eropa, Dibekali dengan e-Power
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, menganti pelek sebagai toleransi batas aman hanya diperbolehkan naik maksimal dua tingkat dari ukuran standar.
Selain itu, profil ban juga otomatis harus mengikuti diganti. Tujuannya agar masih ada jarak aman dengan spatbor roda.
"Ketinggian pelek disesuaikan agar tidak beda jauh dengan ukuran lama. Setelan kaki-kaki agar tidak perlu banyak ubahan," ucap Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
Pelek ukuran lebih besar, secara keseluruhan memiliki bobot massa yang lebih berat. Karena itu, konsumsi bahan bakar bisa sedikit lebih boros.
Ukuran pelek diameter besar, permukaan ban yang bergesekan langsung dengan aspal jumlahnya juga makin lebar. Dengan begitu, gaya sentrifugal bertambah lebih besar.
"Hal nomor satu yang wajib diperhatikan ketika ganti pelek diameter besar, konsumsi BBM akan lebih boros. Mesin butuh tenaga berlipat untuk menggerakkan roda," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.