Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Sedikit, Alasan Ban Bus dan Truk Radial Masih impor

Kompas.com - 06/09/2022, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, pengusaha bus mengeluh sulit mendapatkan ban jenis tubeless radial di pasaran. Apalagi untuk bus-bus keluaran baru, kebanyakan sudah memakai ban tipe tersebut, bukan lagi bias.

Mengenai kelangkaan ban bus model tubeless radial, Kartika Susanti, Direktur Public Affairs Michelin Indonesia menjelaskan, model ban tersebut memang masih impor sampai saat ini.

"Ini dugaan kita ya karena memang kuota impor ban saat ini dikurangi. Sepengetahuan kami ada juga importir yang tidak mendapatkan izin impor ban," kata Kartika kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Alasan Kenapa Vulkanisir Jarang Dilakukan pada Ban Mobil Pribadi

Bus AKAP baru PO JRGDOK. LAKSANABUS Bus AKAP baru PO JRG

Untuk ban truk dan bus radial, Michelin memang masih mendatangkannya dari luar alias impor. Hal ini mengikuti permintaan di pasar yang masih kecil dibanding model an bias.

"Market untuk ban truk dan bus radial di Indonesia saat ini memang masih kecil karena sebagian besar masih didominasi ban bias," ucap Kartika.

Kemudian, kalau Michelin mau memproduksi ban truk dan bus radial di Indonesia, harus ada investasi yang cukup besar. Selain itu, diperhatikan juga minimum volume yang akan diproduksi.

Baca juga: Efek Samping Mencampur Bensin Oktan Rendah dan Tinggi


"Pasar ban truk dan bus radial saat ini belum mencapai syarat minimum volume produksi karena memang penggunanya masih kecil sekali," ucapnya.

Mengenai kelangkaan ban jenis radial saat ini, penyebabnya diduga memang dari pembatasan kuota dan izin impor. Kartika menjelaskan di awal tahun, tidak terdengar ada keluhan soal kelangkaan ban.

"Baru mulai pertengahan tahun lalu kita dengan info ada kesulitan cari ban truk dan bus radial," ucap Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com