Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Usir Kerak Karbon dengan Teknik Italian Tune Up

Kompas.com - 25/08/2022, 16:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mesin mobil dalam jangka waktu tertentu akan mengalami penurunan performa. Hal ini bisa disebabkan banyak hal, salah satunya karena penumpukan kerak karbon.

Dampak dari kerak karbon pada ruang bakar, akan membuat proses pembakaran tidak lagi normal. Sehingga berpengaruh terhadap konsumsi BBM dan tenaga mesin. 

Paling sering  yang bisa dirasakan yaitu mesin ngelitik alias knocking. Bila dibiarkan saja, maka gejalanya akan makin parah. 

Untuk mengatasi hal tersebut, langkah pertama yang harus tempuh adalah melakukan pembersihan atau carbon cleaner yang bisa disebut juga gurah mesin.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Servis Berkala, General Servis, dan Tune Up

Namun ada cara lain yang juga bisa dilakukan pemilik mobil, yakni Italian Tune Up yang juga bisa diandalkan untuk merontokkan kerak karbon.

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, teknik Italian Tune Up bisa dilakukan sendiri. Namun tetap ada aturan mainnya. 

Mesin mobil yang dipacu lebih kencang, harapannya bisa menghancurkan deposit karbon di ruang bakar. 

Kap mesin Honda Brio. Mobil bekas di rentang harga Rp 100 jutaan. Dicky Aditya Wijaya Kap mesin Honda Brio. Mobil bekas di rentang harga Rp 100 jutaan.

"Mobil dipacu sampai jarum rpm hampir mendekati red line. Itu cara lama untuk membersihkan karbon di ruang bakar," ucap Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Perlut diketahui, Italian Tune Up diambil dari kebiasaan para mekanik Italia yang biasa membersihkan kerak karbon mengeber mobil dalam kecepatan tinggi. Tujuannya adalah membuang deposit karbon yang mengendap di dalam ruang bakar mesin

Dengan model tune up sederhana itu, Bambang mengatakan, kerak yang menumpuk di ruang bakar bisa terkikis dan terbuang bersama asap knalpot. 

Termasuk komponen lainnya seperti injektor, throttle body, maupun karburator bisa ikut bersih. Karena kotoran karbon bisa ikut terbakar bersama di ruang bakar.  

Lebih lanjut Bambang mengatakan, penggunaan BBM oktan tinggi saat proses italian tune up memaksimalkan pembersihan. Kandungan zat aditif BBM dapat digunakan menetralisir sulfur tinggi sisa pembakaran. 

Baca juga: Jangan Bingung, Ini Fungsi Shift Lock Mobil Matik

"BBM oktan tinggi punya kandungan zat aditif pembersih. Ketika memacu dalam rpm tinggi dalam waktu lama, panas mesin akan membuat zat additif detergen merontokkan sisa-sisa kerak karbon," tutur Bambang. 

Test Drive All New Xenia 1.500 cc ASA CVTKOMPAS.com/Adityo Wisnu Test Drive All New Xenia 1.500 cc ASA CVT

Walau kelihatannya mudah, pemilik mobil harus memperhatikan aturan main agar tetap aman selama melakukan ritual Italian Tune Up.

Berikut empat langkah melakukan Italian Tune Up dilansir dari web resmi Toyota ;

  1. Tidak perlu terlalu kencang, yang penting kamu bisa menahan putaran mesin di rpm atas, sekitar 4.000 rpm dalam jangka waktu lumayan lama, sekitar 60 detik.
  2. Putaran mesin bisa lebih tinggi bila situasi memungkinkan untuk membuat mesin mobil lebih maksimal dalam membuang deposit kotoran. Dengan begitu, kotoran yang menumpuk akan terdorong keluar dan ruang mesin akan segar kembali. Saat itu juga akan langsung terasa bedanya saat pengemudi kembali berkendara normal.
  3. Untuk transmisi manual, cukup masukkan gigi 2 atau 3 dan pertahankan putaran mesin di 4.000 rpm ke atas.
  4. Untuk transmisi otomatis, pengemudi bisa memindahkan gigi ke 2 dan tahan putaran mesin di 4.000 rpm. Atau masukkan ke mode Manual jika ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com