Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Pastikan Bakal Ada Investasi Baru Khusus Elektrifikasi

Kompas.com - 16/08/2022, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan bakal menggelontorkan investasi baru di Indonesia. Rencana ini disiapkan seiring dengan visi elektrifikasi untuk mengenalkan serta memproduksi secara lobal mobil ramah lingkungan dalam waktu dekat.

Suntikan dana segar dari prinsipal Honda sudah disampaikan kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita senilai Rp 5,1 triliun hingga 2025, beberapa waktu lalu. Dana ini ternyata belum mencangkup rencana dimaksud.

"Investasi tersebut tak termasuk elektrifikasi. Hanya untuk pengembangan local content (kandungan lokal) dan pengembangan model baru," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Honda Bakal Jual 2 Mobil Hybrid Tahun Depan

Honda SUV RS ConceptKompas.com/Adityo Honda SUV RS Concept

"Tentunya (investasi baru khusus untuk kendaraan listrik) akan ada. Nanti kita akan informasikan kembali," lanjut dia.

Kendati belum dapat menyebutkan potensi besaran investasi baru yang bakal dikucurkan, Billy mengatakan bahwa dalam tahap awal menuju era elektrifikasi pihaknya akan memulai dengan kendaraan hibrida lebih dulu.

Kemudian, skema yang diambil untuk meramaikan pasar mobil listrik nasional, dengan cara merakit lokal sesuai aturan pemerintah RI yang termaktub dalam Permenperin No.36/2021 sebagai turunan dari Perpres 55/2019.

Mengacu aturan itu, sekurang-kurangnya investasi tambahan yang akan dikucurkan oleh Honda ke Indonesia ialah Rp 2 triliun, tidak termasuk tanah dan bangunan. Hal ini wajib direalisasikan paling lambat 5 tahun semenjak ditetapkan.

Baca juga: Honda Minta Maaf Inden Civic RS Jadi Lama karena Krisis Cip

CR-V HybridKompas.com/ApridaMegaNanda CR-V Hybrid

Kemudian, beberapa ketentuan lain juga wajib dipatuhi yakni manufaktur harus melakukan perakitan secara lokal salah satu dari empat komponen penting di mobil listrik berteknologi hibrida, setidaknya tiga tahun sejak peluncuran.

Komponen dimaksud ialah baterai, motor listrik, inverter, dan external plug-in charger (bagi yang ada).

"Kita mengikuti aturan pemerintah. Kalau kita bikin di sini juga harus memenuhi local purchase tertentu dan wajib ada tiga komponen utamanya yaitu baterai, motor, dan inverter. Tetapi, di tiga tahun pertama masih boleh CKD," kata Billy.

"Setelah itu, either apakah baterai atau motor dan inverternya yang dilakukan perakitan lokal, itu kita sedang pelajari benar-benar," tambahnya.

Baca juga: Pengembangan New Xpander Cross Butuh Waktu 3 Tahun

Sebelumnya, Billy mengatakan bahwa tahun depan akan memperkenalkan dan memasarkan dua mobil hybrid di pasar domestik. Beberapa tahun mendatang akan dibawa pula kendaraan sejenis termasuk yang akan dirakit lokal.

Rencana ini sejalan dengan target perseroan untuk mencapai netralitas karbon (zero carbon) untuk semua produk maupun aktivitas perusahaannya pada tahun 2050.

Pada sisi produk-produknya sendiri, Honda menargetkan mencapai elektrifikasi 100 persen pada semua modelnya secara global pada tahun 2040.

Mendukung langkah tersebut, Honda secara global juga mengumumkan akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030, dengan total produksi menjadi 2 juta unit per tahunnya.

"Rencana tersebut termasuk di Indonesia. Namun, soal seberapa besar porsinya, belum bisa dikatakan," ujar Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com