JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil tua bangka (motuba) kerap mengalami masalah pada sistem AC. Hal itu membuat AC tidak dingin, sehingga membuat tidak nyaman saat berkendara.
Nah, salah satu komponen yang sering terjadi adalah rusaknya sensor-sensor pada sistem AC, salah satunya adalah sensor tekanan freon atau biasa disebut refrigerant pressure sensor (RPS).
Banyak mobil tua tidak lagi menggunakan RPS karena part tersebut susah untuk ditemukan di pasaran untuk mobil-mobil tua tertentu. Akhirnya RPS dinonaktifkan permanen.
Baca juga: Apakah Aman Mengisi Freon AC Mobil Sendiri dari Rumah?
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan RPS bertugas membaca tekanan freon di sistem AC, jika tekanan freon kurang maka secara otomatis kompresor akan dihentikan operasinya.
“RPS bisa dikatakan sebagai pengaman, jadi kompresor tidak akan bekerja ketika tekanan freon kurang, nah begitu tekanan freon terbaca, maka kompresor akan bekerja, dia bekerja sama dengan sensor-sensor yang lain,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).
Dia mengatakan banyak motuba sudah menghilangkan beberapa sensor, sehingga kadang AC bekerja kurang optimal. Padahal setiap sensor memiliki fungsi masing-masing yang sama pentingnya.
Baca juga: Apa Itu Sistem Antibeku pada AC Mobil?
“Bahkan pada mobil-mobil modern, RPS juga dapat memutuskan kerja kompresor ketika tekanan freon terlalu tinggi,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan untuk mobil-mobil modern, RPS banyak dijual dipasaran. Harganya juga tidak mahal, sehigga kalau sampai RPS rusak maka solusinya tinggal ganti agar kerja sistem AC tetap optimal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.