Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Touring Perdana New Honda ADV 160, Jakarta-Puncak

Kompas.com - 22/07/2022, 08:22 WIB
Adityo Wisnu Prabowo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Tepat dua pekan setelah peluncuran resmi, Kompas.com mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung motor baru New Honda ADV 160 dalam jarak menengah. Kali ini, PT Astra Honda Motor mengajak sejumlah media untuk touring dengan rute Jakarta-Puncak, Selasa (19/7/2022).

Total rombongan terdiri dari 10 motor ADV 160 touring mengeksplorasi beberapa rute sambil mengunjungi beberapa destinasi wisata di sepanjang jalan, dengan total jarak tempuh 119 Km.

Sebelum mulai perjalanan, karena membawa perlengkapan yang cukup banyak, bagasi New Honda ADV 160 yang lapang, tepatnya 30 liter mampu menampung barang-barang yang dibutuhkan selama perjalanan, seperti tas, jas hujan, sandal, sampai botol minum ukuran 600 ml.

Baca juga: Modifikasi Honda ADV 160 dengan Konsep Eksplorasi

Rombongan Test Ride Honda New ADV 160AHM Rombongan Test Ride Honda New ADV 160

Performa

Perjalanan dimulai dari gedung AHM Pulogadung, Jakarta Timur, sekitar pukul 09.00 WIB, membelah jalan Ibu Kota yang cukup padat mulai kawasan Jakarta Timur menuju Jalan Raya Bogor, kemudian ke Cibinong.

Dalam kondisi jalan yang padat, menjadi momen tepat untuk mencoba performa mesin baru 160cc dalam kondisi stop and go. Sambil bermacetan, akselerasi yang dihasilkan terasa padat pada putaran bawah. Handling yang ringan juga membuat nyaman berlika-liku di deretan antrean kendaraan selama perjalanan di dalam kota.

Tiba saatnya, menjajal dalam kecepatan tinggi pada lintasan lurus dan kondisi jalan agak sepi. Dengan kecepatan konstan akhirnya mampu menyentuh 105 Kpj pada 8.000 rpm terlihat di panel meter yang sudah full digital. Namun, untuk meraih kecepatan yang lebih tinggi lagi terasa agakTsedikit berat.

Baca juga: Tes Honda ADV 160, Lebih Bertenaga

New Honda ADV 160 cukup bertenaga, di atas kertas dibekali mesin 156,9 cc mampu menyemburkan tenaga maksimal 24,5 Tk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 14,7 Nm pada 6.500 rpm.

Masuk melalui kawasan Sentul City menuju Pendopo Ciherang dan Curug Leuwi Hejo, rombongan dihadapkan dengan kondisi jalan lebih menantang. Masih berlapis aspal, tetapi kerap jumpa jalan rusak, dengan kondisi berliku, menanjak cukup curam, turunan landai, sampai jalan bebatuan.

Misalnya, pada trek Pendopo Ciheran ke Curug Leuwi Hejo, meski cuma berjarak 3,3 Km, tapi kondisi jalannya termasuk menantang. Melintasi jalan seperti ini, putaran mesin dijaga sekitar 4.000-6.000 rpm. Alhasil, seluruh lintasan dilibas dengan mudah, tanpa ada kendala berarti.

Sebagai catatan, berat rider 67 kg dan berkendara tanpa beban tambahan. Selama perjalanan, getaran dari mesin juga relatif minim, tidak sampai terasa di setang.

Baca juga: Beda Konsep, Modifikasi Honda ADV 160 Pakai Setang Bongkok

Rombongan Test Ride Honda New ADV 160AHM Rombongan Test Ride Honda New ADV 160

Meneruskan Perjalanan

Melanjutkan perjalanan dari Curug Leuwi Hejo ke titik pemberhentian selanjutnya di kawasan Puncak 2 via jalur Curug Cipamingkis sejauh 19,4 km. Selama melintasi jalan berbatuan dan relatif tidak rata, membuat suspensi ADV 160 bekerja keras. Meskipun, rasa berkendara tetap stabil dan motor tetap mudah untuk dikendalikan.

Jarak pijak ADV 160 yang kini lebih rendah juga menolong pengendara lebih mudah menapak ke permukaan jalan saat harus berhenti. Termasuk posisi setang yang juga dibuat lebih rendah dari model sebelumnya.

Posisi windscreen yang lebih tinggi dibandingkan ADV 150, juga dirasa lebih efektif menghalau angin dari depan. Plus, mampu memberikan kenyamanan ekstra untuk berkendara jarak jauh.

Baca juga: Modifikasi Digital Honda ADV 160 Touring

Rombongan Test Ride Honda New ADV 160AHM Rombongan Test Ride Honda New ADV 160

Kesimpulan

Setelah mencicipi Honda New ADV 160 sejauh 119km melalui berbagai macam lintasan, dengan tinggi pengendara 173 cm dan berat badan 67 kg, Honda New ADV 160 cukup menarik untuk dikendarai berkat beberapa pembaruannya yang walaupun secara tampilan terlihat sama namun bisa memberikan kesan berkendara yang seru.

Tapi saat berkendara melewati jalan rusak, kombinasi suspensi belakang memang punya karakter lebih keras. Alhasil, motor lebih jinak diajak meliak-liuk di tikungan, tetapi menciptakan bekas kurang nyaman di bagian bokong dan tulang ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com