Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Sering Memakai Fast Charging untuk Mobil Listrik

Kompas.com - 18/07/2022, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usia penggunaan baterai pada mobil listrik masih menjadi perbincangan hangat karena dapat mengalami penyusutan daya seiring penggunaannya.

Apalagi, mengingat komponen tersebut menguasai hampir 40 persen dari tiap sepeda motor ataupun mobil elektrik. Sehingga, jika terjadi kendala, pemilik perlu menyiapkan dana cukup besar dalam memperbaikinya.

Selain itu, menurunnya kemampuan baterai juga akan mengganggu fungsi kendaraan listrik sebagai transportasi harian. Lantas, adakah cara supaya baterai bisa lebih tahan lama dan awet?

Baca juga: Pasar Kembali Bergairah, Sigra-Calya Pimpin Segmen LCGC Juni 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tipe ultra fast charging di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3/2022). Dok. PT PLN (Persero) Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tipe ultra fast charging di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3/2022).

Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Suprayetno menjelaskan, caranya bukanlah persoalan sulit. Namun, memang dibutuhkan kedisiplinan dari tiap pemilik mobil listrik.

"Salah satunya, hindari penggunaan fast charging terlalu sering. Pemilik baiknya mengutamakan pengisian daya secara normal," kata dia belum lama ini.

"Charging pakai wall charger, arus listriknya tidak terlalu besar, tapi tidak membuat baterai cepat panas dan bisa ditinggal semalaman kalau di rumah," tambah dia.

Memang penggunaan fast charging di SPKLU bisa mengisi daya baterai lebih cepat dan siap dipakai kembali. Tetapi, arus listrik yang besar dalam sumber tersebut memiliki temperatur sangat tinggi.

Baca juga: Jangan Asal Beli Tutup Radiator, Perhatikan Kodenya

Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi pemanfaatan SPKLU di PLN menggunakan Hyundai Ioniq

Alhasil, menurut Suprayetno, baterai akan lebih cepat panas sehingga pada akhirnya memperpendek kualitas lithium-ion atau kandungan sel yang berada di dalamnya

Selain itu, seringnya proses pengisian daya juga meningkatkan siklus baterai yang lebih tinggi. Sehingga, disarankan juga untuk tidak sering melakukan charging.

"Umur dan kemampuan kapasitas baterai menyerap daya listrik terhitung dari jumlah siklus charging. Maka, isilah daya mobil listrik ketika memang dibutuhkan," terang Suprayetno.

Ia lantas menyarankan untuk melakukan pengisian daya mobil listrik ketika kapasitas baterai mendekati 20 persen.

Hal serupa juga dikatakan Manager E-Motor Division PT Terang Dunia Nusantara Awan Setiawan yang menjelaskan, rata-rata usia pakai baterai kendaraan elektrik berkisar antara 3-5 tahun.

Baca juga: Hyundai Stargazer Pakai Transmisi IVT, Beda dengan Avanza dan Xpander

Mobil listrik Lexus UX 300e saat melakukan pengisian daya di SPKLU.KOMPAS.com/GILANG SATRIA Mobil listrik Lexus UX 300e saat melakukan pengisian daya di SPKLU.

Akan tetapi, masa pakai tersebut merupakan sebatas perkiraan kasar saja. Sebab, banyak faktor yang memengaruhi masa pakai baterai motor listrik.

Faktor utama yang memengaruhi masa pakai baterai motor listrik adalah cara pemakaian, seperti banyaknya baterai dicas dan metode pengisian yang digunakan.

"Jadi di baterai itu ada spesifikasinya berapa cycle atau berapa kali siklus pengisian. Untuk motor listrik United T1800 pakai baterai yang punya 900 cycle atau siklus pengisian,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com