Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2022, 20:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat sudah terserang rasa kantuk, jangan sekali-kali nekat untuk terus mengemudikan kendaraan, baik roda dua atau empat. Pasalnya, dampaknya sangat fatal dan sudah banyak kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi mengantuk.

Salah satunya seperti insiden yang baru saja menimpa minibus di Desa Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (15/7/2022).

Kejadian bermula saat minibus yang merupakan mobil travel tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melintas di Desa Pugaan. Tiba-tiba minibus tersebut oleng dan menabrak pembatas jalan hingga terjun ke Sungai Tabalong.

“Kami menduga sopir mengantuk. Sopir sudah dibawa ke Polres Tabalong untuk dilakukan pemeriksaan,” ucap Kapolsek Pugaan Ipda Heri Siswoyo, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Bos Repsol Honda Akui Kesalahan, Bikin Motor Hanya buat Marc Marquez

Akibatnya, mobil tersebut tercebur ke sungai dan salah seorang penumpang dinyatakan hilang.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menambahkan, ketika mengemudi harus mempertahankan fokus, kewaspadaan dan kondisi fisik.

Hal ini bisa didapat dari istirahat yang berkualitas. Istirahat berkala selama di perjalanan, asupan makanan dan minuman yang benar, serta menjaga emosi. Sehingga oksigen di dalam darah lancar.

Ilustrasi mengemudi.Agung Kurniawan Ilustrasi mengemudi.

Menurutnya, ada satu hal yang jarang dilakukan oleh pengendara yakni Commentary Driving. Commentary Driving merupakan sebuah metode berkendara dengan menyebutkan potensi-potensi bahaya dan dengan berbicara secara otomatis sehingga rahang bergerak memompa oksigen ke otak.

“Metode ini juga membuat pengemudi mampu bereaksi positif ketika harus mengantisipasi. Ini standar cara berkendara dengan defensive (proaktif), mudah tapi tidak banyak yang tahu. Kalaupun tahu, tidak dilakukan karena merasa belum ada manfaatnya,” kata Sony.

Sementara itu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengingatkan, jika durasi maksimal bagi manusia berada di balik kemudi mobil disarankan 3 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com