Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Nempel, Begini Cara Boncengan yang Benar

Kompas.com - 12/07/2022, 18:24 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Berboncengan naik motor tdak boleh sembarangan, antara pengendara dan pembonceng disarankan untuk tidak berjarak agar pengendalian lebih mudah.

Namun seperti kata pepatah semua yang berlebihan tidak baik, maka posisi duduk yang terlalu rapat juga tidak disarankan dalam safety riding.

Contohya terlihat dalam video yang diunggah oleh akun Indorideup150. Terlihat dalam video, pembonceng perempuan memeluk erat pengendara motor yang diduga sang pacar.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Begini Teknik Belok Motor yang Benar

 

Dalam video terlihat kaki pembonceng tidak menapak di foot step belakang melainkan ditaruh di paha depan pengendara. Kemudian tidak memakai helm, dan memeluk sampai leher.

Alfian Dian Pradana, Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng mengatakan, ada tiga postur yang harus diperhatikan pembonceng. Pertama adalah tangan, kedua lutut, dan ketiga kaki.

“Tangan harus ke depan dan merangkul ringan di bagian perut pengendara, hal ini berfungsi sebagai sensor pengendara untuk mengetahui reaksi pembonceng terhadap gaya dorong motor dan juga sebagai pegangan pembonceng agar badan tidak mengayun ke belakang,” ucap Alfian kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Grab Indonesia Punya 8.500 Unit Armada Kendaraan Listrik

postur boncengan yang sempurnaAstra Motor Jateng postur boncengan yang sempurna

Kedua, posisi lutut menjepit ringan pinggang pengendara, dengan posisi ini membantu pembonceng mudah menjaga keseimbangan tubuhnya diatas motor dengan kakinya.

Ketiga, posisi kaki berada di atas footstep, sebagai sikap duduk yang sempurna ketika membonceng sekaligus mampu membantu menahan berat tubuh pembonceng ketika terjadi pengereman.

“Dengan menggunakan 3 postur berboncengan tersebut, pembonceng akan cepat merespon gerakan yang dilakukan oleh pengendara, dan pengendara juga mendapatkan reaksi dari pembonceng," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com