Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Targetkan Komponen IKM Masuk ke Rantai Global

Kompas.com - 29/06/2022, 15:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri otomotif Indonesia dan Jepang untuk menciptakan inovasi produk yang sesuai kebutuhan pasar global.

Hal ini ditandai dengan penyelenggaraan Indonesia-Jepang Autoparts Business Forum dalam rangkaian kunjungan kerja Mentri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menurut Agus, ada sekitar 30.000 jenis komponen untuk mobil, sebesar 15 persen ada 4.500 jenis parts berpeluang dipasok dari industri kecil menengah (IKM). Namun, untuk saat ini baru sekitar 900-an komponen yang sudah dipasok.

Karena itu, perlu ada upaya meningkatkan persentase yang salah satunya melalui forum bisnis dengan harapan untuk lebih mengenalkan kemampuan IKM komponen otomotif.

Baca juga: Rangsang IKM Otomotif, BI Akan Berikan Insentif ke Perbankan

"Merupakan suatu kebanggaan melihat begitu banyak perusahaan dari Indonesia dan Jepang yang mengikuti acara ini, menandakan ketertarikan yang besar untuk mengambil peluang yang ada," kata Agus dikutip dari siaran resmi Kemenperin, Selasa (28/6/2022).

Pemerintah bertekad mempromosikan IKM komponen otomotif dan menjadikan prioritas strategis dalam rantai pasokan global. Dari segi kualitas, menurut Agus, tak perlu diragukan karena produk IKM telah mengantongi sertifikat, seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001, dan lainnya.

Industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE)Humas Kemenperin Industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE)

Dari segi industri otomotif, Agus menjelaskan Indonesia telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut, termasuk IKM.

"Pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk komponen telah mencapai lebih dari 80 negara dengan kinerja pada periode Januari-Mei 2022 tercatat sebanyak 158 ribu unit kendaraan CBU, 40 ribu set CKD, dan 50 juta pieces komponen," ujar Agus.

Agus menegaskan Indonesia ditargetkan jadi pemain global di sektor otomotif dan sebagai hub ekspor kendaraan bermotor untuk kendaraan berbasis bahan bakar (internal combustion engine/ICE) dan kendaraan listrik (EV).

"Kami meyakini bahwa kolaborasi dan koordinasi seluruh stakeholders sangat penting, terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0," katanya.

Beberapa regulasi telah ditetapkan untuk mempercepat target penurunan emisi dan untuk menarik lebih banyak investasi, seperti Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.

Baca juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu

Pabrik DFSK di Cikande, Serang, BantenDok. DFSK Pabrik DFSK di Cikande, Serang, Banten

Selain itu, masih ada PP Nomor 73 Tahun 2019 JO 74/2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pemenperin Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah (LCEV).

Dengan adanya regulasi tersebut, akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia sehingga dapat memperkuat industri otomotif Indonesia, termasuk IKM komponen.

"Semoga forum bisnis ini menjadi awal dari kemitraan yang bermanfaat antara IKM dengan para pelaku industri otomotif di Jepang," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com