Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Pengujian Kendaraan Listrik Indonesia Baru Dibangun 2025

Kompas.com - 23/06/2022, 09:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan fasilitas pengujian kendaraan alias Proving Ground di kawasan Bekasi, Jawa Barat, selesai pada akhir 2023 dengan beberapa tahap.

Berada di atas tanah seluas 15 hektare, tahap pertama akan dikhususkan untuk kendaraan berbahan bakar fosil. Dua tahun kemudian atau 2025, penggunaannya baru diperluas untuk kendaraan listrik.

Demikian dikatakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers virtual usai melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Gaet Jepang, Proving Ground di Bekasi Direncanakan Selesai pada 2023

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menghadiri konferensi Changi Aviation Summit di Singapura, 17-18 Mei 2022.KOMPAS.com/Reska K. Nistanto Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menghadiri konferensi Changi Aviation Summit di Singapura, 17-18 Mei 2022.

"Kalau itu berjalan dengan baik di akhir 2023 proving ground diperkirakan akan selesai sehingga kita memiliki suatu ketanggungan dalam pengujian kendaraan," kata dia.

"Tahap pertama itu diperuntukkan kendaraan berbahan bakar fosil. Pada tahun kedua, di tempat yang sama kita akan memulai untuk kendaraan listrik," lanjut Budi.

Meski demikian, ia masih belum dapat mengatakan secara rinci besaran potensi investasi yang masuk untuk pembangunan Proving Ground.

Namun, dikatakan bahwa fasilitas di Indonesia ini akan menjadi fasilitas pengujian kendaraan bermotor di Asia Tenggara. Dengannya, Indonesia tidak perlu lagi melakukan pengujian kendaraan di luar negeri.

Baca juga: Saat Hujan Lebat, Mobil yang Sedang Melaju Bisa Tersambar Petir?

Proving Ground Uji Kendaraan di BekasiKemenhub Proving Ground Uji Kendaraan di Bekasi

Adapun proyek ini, dikatakan pula mendapat dukungan dari Pemerintah Jepang, khususnya Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang.

"Kita memiliki tanah kurang lebih 15 hektare, dan di situlah kita akan membangun. Kita tidak akan perlu lagi membuat pengujian di luar negeri. Untuk itu tentu Jepang adalah salah satu kemungkinan partner yang akan kita hire di sana," sebutnya.

Selain itu, Budi mengatakan bahwa jajaran Kemenhub bertemu sejumlah pejabat dan pengusaha di Jepang untuk membahas proyek infrastruktur di RI, khususnya MRT dan Pelabuhan Patimban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com