Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Karoseri Tentrem Diklaim Bisa Membuat Operator Lebih Untung

Kompas.com - 19/06/2022, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karoseri Tentrem membawa inovasi bus dengan bodi aluminium pada GIIAS 2021 yang diklaim punya bobot lebih ringan 500 kilogram (kg).

Saat itu, bodi bus yang digunakan adalah Avante H7 AB yang dipasang ke sasis Hino. Tidak lama berselang, PO EPA Star merilis bus dari Karoseri Tentrem dan menggunakan bodi aluminium tersebut dengan bodi Avante H9 AB.

Memang seberapa pengaruh bobot bus yang ringan dibanding biasanya?

Baca juga: Tragedi Paiton 19 Tahun Lalu, 54 Siswa SMK Tewas Terbakar di Bus Pariwisata

Bus baru Karoseri Tentrem, Avante H7 AB yang dipasang ke sasis Hino R260KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus baru Karoseri Tentrem, Avante H7 AB yang dipasang ke sasis Hino R260

Managing Director Karoseri Tentrem Yohan Wahyudi mengatakan, dengan menggunakan bodi bus yang lebih ringan, operator bisa menambah pendapatan karena biaya operasional yang bisa lebih murah.

"Dari user (pengguna) bus ini bisa mendatangkan pendapatan yang signifikan dibandingkan bus yang ada pada umumnya," kata Yohan dalam acara Webinar Busworld ke-delapan belum lama ini.

Karoseri Tentrem mengklaim, dengan penghematan bobot bodi bus 500 kg, konsumsi solar bisa lebih hemat. Selain itu, pada komponen ban dan kampas rem, usia pakainya jadi lebih panjang.

Baca juga: Ada 40 Juta Kendaraan yang Tidak Bayar Pajak, Siap-siap Data Dihapus


"Jadi apa bisa mendapatkan profit yang dari menggunakan produk bus aluminium ini, jawabannya bisa. Kalau dipakai setiap hari, dari penghematan solarnya sudah cukup signifikan," ucapnya.

Kemudian, bodi bus yang lebih ringan ini juga bisa diandalkan karena bahannya yang anti karat. Belum lagi bus tersebut bebas dari Over Dimension dan Over Loading (ODOL) karena bobotnya.

Yohan menjelaskan, inovasi Karoseri Tentrem dengan bodi aluminium tidak berhenti sampai di situ. Tujuan ke depannya adalah dengan membuat bodi bus yang lebih ringan lagi, sehingga bisa digunakan untuk keperluan bus listrik.

"Ini membuka jalan, apakah bus listrik bisa menggunakan teknologi seperti ini, jawabannya bisa. Tenologi bus listrik menggunakan baterai yang bobotnya cukup berat, tetapi kita tidak boleh lepas dari PP 55 Tahun 2012," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com