Budi menjelaskan, ada sejumlah hal yang harus diupayakan dalam pengembangan angkutan massal listrik seperti bus.
Pertama peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan yang kedua soal pembuatan baterai yang lebih kecil dan ringgan, serta peralatan lain yang bisa menunjang agar bus listrik buatan dalam negeri bisa kompetitif.
"Bus ini nantinya bisa kita gunakan untuk dalam negeri dan juga bisa kita ekspor," ucap Budi.
Baca juga: Transjakarta Belum Uji Coba Bus Listrik Dek Tinggi
Sementara itu, Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan, kehadiran bus listrik buatan dalam negeri diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi sejumlah isu seperti perubahan iklim, angkutan publik, dan ketahanan industri sekaligus energi dalam negeri.
"Pengembangan kendaraan listrik ini semakin masuk akal harus dilakukan, ketika terjadi krisis energi akibat konflik Rusia-Ukraina," ucap Ari.
Lebih lanjut dia berharap, adanya kolaborasi antara universitas yang memiliki kemampuan penelitian dan rancang bangun, serta mitra industri yang memiliki kemampuan manufaktur dapat semakin baik, sehingga purwarupa bus listrik dapat diproduksi secara massal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.