Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Rawan Kecelakaan, Masyarakat Diminta Hindari Bus Pariwisata Murah

Kompas.com - 08/06/2022, 16:12 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.comBus pariwisata menjadi salah satu pilihan bagi sejumlah orang untuk bepergian dengan jumlah peserta yang relatif banyak. Dengan bus pariwisata, belasan hingga puluhan orang bisa diangkut dalam sekali perjalanan.

Akan tetapi, konsumen harus pintar-pintar dalam memilih bus pariwisata. Sebab, belakangan sering terjadi insiden yang melibatkan kendaraan tersebut.

Kepala Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda Kurnia Lesani Adnan mengimbau, agar masyarakat menghindari bus pariwisata murah.

Baca juga: Video Viral, Bus Ditahan di SPBU karena Ada yang Buang Air

Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022)

“Jadi kalau kami perhatikan, masih banyak masyarakat yang mengabaikan regulasi, tapi mengutamakan harga murah. Jadi bukan berarti murah itu jelek, tapi relatif tidak terstruktur dengan baik,” ujar Sani, dalam webinar ‘Keselamatan Angkutan untuk Wisata Nyaman’ (8/6/2022).

Menurutnya, dari 10 kecelakaan yang melibatkan bus, 8 kecelakaan dipastikan unregulation atau tidak diatur dengan benar.

“Jadi izinnya tidak jelas, perusahaannya tidak jelas, manajemennya relatif tidak jelas. Jadi harus ada pengawasan yang jelas, bukan dari Kemenhub atau Polri saja, tapi juga dari masyarakat pengguna,” kata Sani.

Baca juga: Ini Alasan kenapa Tidak Boleh Buang Air Besar di Toilet Bus

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, sopir atau pengemudi jadi faktor penyumbang kecelakaan bus terbesar.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya pengemudi bus atau sopir kendaraan besar dibekali dengan kualifikasi yang mumpuni.

“Dalam setiap kecelakaan, faktor driver adalah penyumbang terbesar. Catatan kami, 61 persen penyumbang kecelakaan dari driver-nya,” ujar Kasudbit Manajemen Keselamatan Kemenhub Heri Prabowo, pada kesempatan yang sama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke