SEMARANG, KOMPAS.com - Kebiasaan mematikan air conditioner (AC) pada mobil masih kerap dilakukan saat melibas tanjakan curam atau medan jalan yang ekstrim.
Banyak yang percaya, dengan mematikan AC dapat mengurangi risiko mobil mogok akibat kehabisan nafas di tengah tanjakan.
Lantas, apakah benar anggapan tersebut bisa membuat putaran mesin lebih bertenaga untuk melewati jalan menanjak?
Baca juga: Gonta-ganti Merek Oli Mobil Tidak Masalah, Asal Perhatikan Hal Ini
Dealer Technical Support Dept Head Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, mematikan AC mobil sebelum menanjak tidak akan memberikan efek apapun pada kendaraan.
Hanya saja, faktor keberhasilan menaklukan medan menanjak adalah kepiawaian dan skill berkendara pengemudi.
"Saat tanjakan, jalanan macet, maka pengemudi harus punya kemampuan stop and go, apalagi pengguna mobil manual. Jika tidak, dikhawatirkan mobil akan mundur," kata Didi, belum lama ini.
Menurut Didi, saat muatan mobil tidak melebihi kapasitas maksimal, mobil akan kuat menghadapi tanjakan.
Artinya, saat mobil masih mampu melewati tanjakan, otomatis fungsi AC tidak harus di matikan.
Baca juga: Setelan AC Mobil yang Pas Saat Suhu Panas di Indonesia Terjadi
Terpisah, Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, mematikan AC saat berkendara memang bisa mempengaruhi performa mesin.
“Mematikan AC saat melewati jalan menanjak memang bisa mempengaruhi kinerja mobil. Pasalnya kompresor AC digerakan oleh belt dan berputar mengikuti rpm mesin," katanya.
Jika kondisi kompresor AC yang tak digunakan mati, otomatis beban mesinnya juga akan berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.