Kedua adalah kondisi ban. Semakin ban botak atau tidak sempurna kembangan membuat lebih rendah gesekannya.
“Ketiga, jenis rem yang digunakan. Antara mobil satu dan mobil lainnya, memiliki sistem pengereman atau jenis rem yang berbeda, ini akan ikut memengaruhi jarak pengereman pula,” ujar Jusri.
Jusri menambahkan, keempat adalah bobot kendaraan, mobil atau sepeda motor. Kelima, cuaca. Lalu, yang keenam, waktu pengereman.
“Terakhir adalah lokasi pengereman. Ini hitung berdasarkan tingkat ketinggian daratan dari permukaan laut. Di mana melakukan pengereman di daerah puncak dengan di Jakarta akan berbeda, karena pengaruh dari gaya gravitasi,” kata Jusri.
Jusri melanjutkan, jarak pengereman juga ditentukan oleh waktu reaksi, di mana terdiri dari dua jenis, reaksi manusia (1 detik) dan mekanik atau sistem rem (0,5 detik) yang jika dibulatkan dalam dunia safety menjadi total 2 detik.
Baca juga: Ban Sepeda Motor Kempis, Jangan Paksa Dikendarai
“Kondisi ini juga dipengaruhi beberapa faktor. Usia, di mana semakin tua usianya (di atas 5 tahun) maka akan lebih lama waktu reaksinya. Selain itu, kondisi fisik pengemudi. Lalu ditentukan oleh gangguan mental, di pekerjaan atau rumah tangga. Terakhir pengaruh obat alkohol,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.