Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puncak Arus Balik Pemudik, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di GT Cikupa

Kompas.com - 06/05/2022, 09:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas di gerbang tol (GT) Cikupa untuk mengantisipasi kepadatan saat puncak arus balik Idul Fitri 1443 H yang diprediksi terjadi mulai 6-8 Mei 2022.

Apabila terjadi kepadatan di ruas tersebut, polisi akan memberlakukan contraflow ke arah Tangerang.

Jika kemacetannya ternyata panjang maka kendaraan dari arah Merak menuju Tangerang akan dikeluarkan sebelum GT Cikupa untuk kemudian melalui jalur arteri.

Baca juga: Ramai Disebut Saat Arus Mudik Lebaran, Apa Itu Contraflow?

Pemudik dengan sepeda motor antre naik ke kapal di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Kamis (5/5/2022). Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2022 akan terjadi pada 6-8 Mei 2022.ANTARA FOTO/ARDIANSYAH Pemudik dengan sepeda motor antre naik ke kapal di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Kamis (5/5/2022). Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2022 akan terjadi pada 6-8 Mei 2022.

Polda Banten akan menerapkan tiga skenario rekayasa lalu lintas selama arus balik Idul Fitri 1443 H dariPelabuhan Merak hingga ke GT Cikupa.

"Jalur hijau ketika situasi normal, jalur kuning ketika terjadi kepadatan. Jika ada kepadatan di GT Cikupa secara signifikan, kita akan berubah jadi skenario merah," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, Kamis (5/5/2022).

"Skenario kuning, kita lakukan rekayasa lalin misalnya dengan contraflow. Yang menjadi indikator kita adalah rest area, kemudian pada GT Cikupa," lanjut dia.

Saat ini, Polisi belum merencanakan untuk membuka seluruh Gerbang Tol Merak ke arah Tangerang jika terjadi kepadatan saat arus balik.

Alasannya, Jalan Cikuasa Atas akan kembali dijadikan kantung parkir kendaraan pemudik yang keluar dari Pelabuhan Merak. Dengan panjang sekitar 4 kilometer, jalan itu diperkirakan masih bisa menampung banyak kendaraan sebelum masuk ke GT Merak.

"Untuk pembukaan seluruh pintu tol Merak, belum kita jadikan alternatif, karena kita akan melihat Cikuasa Atas pasca fly over dari dermaga (Pelabuhan Merak)," kata Shinto.

"Maka itu sangat situasional," jelasnya.

Baca juga: Ini Link CCTV buat Pantau Lalu Lintas secara Online

Petugas memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Petugas memutarbalikkan kendaraan menuju Jakarta yang tidak dilengkapi surat izin keluar masuk (SIKM) Jakarta dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020.ANTARA FOTO/FAUZAN Petugas memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Petugas memutarbalikkan kendaraan menuju Jakarta yang tidak dilengkapi surat izin keluar masuk (SIKM) Jakarta dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 sesuai Pergub DKI Jakarta Nomor 47 Tahun 2020.

Adapun rest area KM 68B, diperkirakan juga bisa menampung sekitar 240 kendaraan besar maupun kecil. Karena lahannya terbatas, maka waktu istirahat setiap kendaraan hanya diperbolehkan selama satu jam.

Jika rest area sudah penuh, pintu masuk akan ditutup. Kemudian setelah satu jam, kendaraan dan pemudik yang beristirahat akan diminta keluar. Sehingga bisa bergantian dengan pemudik lainnya untuk beristirahat.

"Jika kapasitas itu penuh, maka akan dilakukan buka tutup akses masuk sehingga tidak berdampak munculnya penyempitan jalur pada jalan tol," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com