JAKARTA, KOMPAS.com - Husqvarna resmi meluncurkan Svartpilen 250 di Indonesia Internatioal Motor Show (IIMS) Hybrid 2022. Motor itu akan mengisi celah di segmen naked 250cc.
Svartpilen 250 dibanderol Rp 98,8 juta on the road (OTR) DKI Jakarta. Di atas kertas, harga motor Swedia ini jauh di atas motor naked 250cc sejenis yang saat ini ada di pasar.
Meski harganya di atas kompetitor, pabrikan cukup yakin Svartpilen 250 akan diserap baik oleh pasar. PMA memberikan target penjualan sebesar 100 unit tiap bulan.
Baca juga: Musala di Pameran IIMS Hybrid 2022 Besar dan Nyaman
Abdul Gofur Amancik General Manager Divisi Street PT Premium Motorindo Abadi (PMA), pemegang merek Husqvarna di Indonesia, mengatakan, target tersebut cukup masuk akal, sebab Husqvarna menawarkan rasa berbeda.
"Ini adalah produk Eropa, artinya kami melihat di sekelilingnya artinya mohon maaf di kelas Eropa pada umumnya. Kalau kita bicara di merek Eropa kami adalah yang paling terjangkau," katanya di JIExpo, saat peluncuran.
Karena itu, Gofur mengatakan pihaknya meluncurkan Svartpilen 250 di Indonesia sebagai upaya untuk memperluas pasar merek asal Swedia tersebut.
Baca juga: Ini Batas Kecepatan Maksimal Berkendara di Jalan Tol
"Kenapa kita lihat pasar 250cc, dengan harga tidak sampai RP 100 juta on the road. Jika merek sebelah (Jepang) jualan motor 250cc dengan harga 100 juta itu bisa make something, artinya pasar tetap ada," katanya.
"Kami dengan Rp 98 juta, klasik (Eropa), kami bilang ini legacy, mau tidak jadi bagian dari kami Husqvarna, kami percaya Husqvarna punya market sendiri," katanya.
"Kami terbuka para entry level yang ingin naik kelas ke Eropa, kami yakin 100 unit per bulan angka yang masuk akal," ungkap Gofur.
Baca juga: Tentara, Polisi, Guru dan Nakes Gratis Masuk ke IIMS 2022
Gofur mengatakan, salah satu acuan pihaknya ialah data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI). Meski bukan anggota AISI, tapi data penjualan anggotanya bisa dijadikan cermin.
"Perlu diketahui AISI ini membawahi banyak merek Jepang, nah kami tetap melihat data aisi sebagai dasar overall buying market, kami melihat market ini terus stabil bahkan komposisi bebek dan sport mulai tersisih," katanya.
"Artinya market sport ini jauh lebih banyak dari bebek. Kami lihat sport tidak akan pernah mati dan jadi gaya hidup. Kami lihat pasar bahwa sport ini bisa di shifting dari naked, adventure, klasik," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.