Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Fatal Pengemudi Mobil Matik yang Bikin Transmisi Jebol

Kompas.com - 10/03/2022, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bertransmisi otomatis alias mobil matik kini banyak dipilih oleh konsumen otomotif, lantaran lebih simpel dan mudah dalam hal pengoperasiannya.

Pengemudi cukup menginjak pedal gas dan mobil akan berjalan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Berbeda dengan mobil manual yang masih harus menyesuaikan kapan waktunya memindahkan gigi transmisi dan menginjak pedal kopling.

Kendati demikian, ternyata mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis juga tidak boleh sembarangan.

Baca juga: Pertama Kali Beli Mobil Bekas, Pilih Transmisi Manual atau Matik?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi, terutama dalam menggeser tuas transmisi dan juga saat berakselerasi. Sebab jika tidak, bisa saja komponen di transmisi akan mudah rusak.

Pemilik bengkel spesialis Worner Matik Hermas Efendi Prabowo mengatakan, saat mengendarai mobil matik, pengemudi harus menggunakan perasaan dan tidak boleh kasar.

“Berbeda dengan mobil manual, mengemudikan mobil matik itu tidak boleh kasar, harus dengan perasaan,” ujar Hermas belum lama ini kepada Kompas.com.

Komponen transmisi matikAditya Maulana, KompasOtomotif Komponen transmisi matik

Menurut Hermas, ada dua kesalahan fatal pengemudi mobil matik, yang pertama adalah terlalu cepat menggeser gigi transmisi.

“Misalkan saat akan parkir, mobil hendak maju ataupun mundur, dalam posisi belum berhenti tetapi tuas transmisi sudah digeser,” kata dia.

Kesalahan ini, lanjut Hermas, bisa fatal jika terus dilakukan. Bukan tidak mungkin komponen transmisi mobil juga akan rusak atau jebol.

“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan mobil harus benar-benar berhenti baru digeser,” ucapnya.

Kedua adalah terlalu cepat berakselerasi. Saat mengemudikan mobil transmisi otomatis, hal lain yang wajib diperhatikan adalah saat berakselerasi atau hendak berjalan.

Ilustrasi berkendara.Thinkstock Ilustrasi berkendara.

Hermas menyarankan, sebaiknya pengemudi tidak langsung melakukan akselerasi dengan cepat setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.

“Saat tuas transmisi baru digeser jangan langsung berakselerasi. Sebab, masih perlu sedikit waktu agar presisi,” katanya.

Baca juga: Tidak Bisa Menunjukkan SIM dan STNK, Kendaraan Bisa Ditahan Polisi

Perilaku tersebut menurutnya menjadi salah satu penyebab usia komponen transmisi tidak awet.

“Banyak yang melakukannya dan ini membuat transmisi mudah rusak,” kata Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com