Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Kasus Diler Honda MT Haryono Sudah Lapor Polisi

Kompas.com - 07/03/2022, 12:44 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Viral unggahan calon konsumen yang mengaku ditipu oleh salah satu oknum sales Honda di kawasan MT Haryono, Jakarta Selatan.

Kejadian bermula saat korban bernama Yunita Sari hendak melakukan pembelian satu unit Honda Brio melalui oknum sales bernama Ruhan. Keduanya sepakat untuk bertemu di diler Honda MT Haryono pada Minggu (6/3/2022).

“Jadi jam 10 pagi tanggal 6 Februari hari Minggu, saya datang ke MT Haryono. Sampai disana saya langsung disambut oleh Ruhan. Kondisi diler waktu itu memang sepi, hanya ada Ruhan, Dedi yang mengaku sebagai supervisor Ruhan, dan satu lagi sepertinya sales,” ucap Yunita saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Unggahan Calon Konsumen Mengaku Kena Tipu di Diler Honda MT Haryono

Di dalam diler tersebut, Yunita diajak untuk melihat mobil yang diinginkan. Ia mengatakan, pada saat itu Ruhan menggunakan atribut lengkap seperti seragam, ID card, hingga kartu nama.

Setelah menyetujui untuk membeli unit tersebut, Yunita melakukan negosiasi dan menanyakan diskon hingga promo. Ia pun dijanjikan mendapatkan diskon Rp10 juta.

Berhubung pertemuan dilakukan di dealer pada hari Minggu dan area kasir tutup, maka Ruhan menyarankan kepada Yunita untuk mentransfer uang senilai Rp 10 juta sebagai booking fee ke rekening Dedi yang dikenalkannya sebagai supervisornya di dealer.

Hal ini diklaim oknum sales tersebut agar penjualan unit dan transaksi pembelian bisa lebih cepat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yunita Sari (@_yunita_sari_)

“Ketika saya mau transfer, saya sempat jalan dulu ke arah kasir dan memang saya lihat tutup. Bukan saya bodoh yang percaya karena dia bilang kasirnya tutup kemudian langsung saya transfer. Jadi saya percaya, transfer ke Dedi (supervisor sales). Terlebih transaksi itu dilakukan di diler resmi lengkap dengan surat pemesanan kendaraan (SPK) dan bukti kwitansi,” kata dia.

Selanjutnya, pada hari Senin, Ruhan meminta Yunita untuk mentransfer uang lagi sebesar Rp 37 juta ke rekening pribadinya agar unit bisa dikirim pada hari Kamis.

Yunita juga mengirim uang senilai Rp 134 juta untuk pelunasan ke rekening resmi diler tersebut.

Ketika Yunita hendak melakukan konfirmasi ke Honda MT Haryono, terkait sisa pembayaran Rp 134 juta. Ia pun langsung dihubungkan ke sales lain. Di sinilah permainan oknum sales itu terbongkar. Saat itu, Ruhan pun langsung tidak dapat dihubungi dan menghilang tanpa kabar.

Pada Kamis 10 Februari 2022, Yunita mendatangi Honda MT Haryono untuk melakukan mediasi. Saat itu terbongkar bahwa Ruhan sebetulnya hanyalah sales training, dan belum menjadi pegawai tetap. Sedangkan Dedi yang mengaku supervisor Ruhan sebenarnya adalah senior sales.

All new Honda Brio Satya di GIIAS 2018STANLY RAVEL All new Honda Brio Satya di GIIAS 2018

“Saya tidak tahu kalau dia masih training, ID card dan kartu nama yang dipakai juga ternyata juga palsu. Enggak mungkin kan saya tanya ‘kamu masih magang?’. Lagi pula saat saya melakukan transaksi di diler yang dipantau oleh Dedi, kalau memang training dan memakai id card palsu, kenapa tidak ditegur?,” ucapnya.

“Ketika mediasi, saya juga dikasih tahu perbedaan SPK asli dan palsu, semuanya persis sama, hanya saja yang palsu tidak ada bagian Pasal merahnya. Kemudian, untuk kwitansi yang ada cap Honda, bahwa cap asli persegi panjang, yang diterima saya berbentuk bulat. Saya sebagai konsumen mana tahu bahwa cap tersebut palsu? yang saya tahu, saya datang dan keluar dari diler resmi ini,” tambahnya.

Yunita pun merasa sangat kecewa dengan pihak diler Honda MT Haryono yang terlihat tidak profesional dan lepas tangan dalam menangani kasus ini.

Usaha yang dilakukan Yunita pun tak sampai disitu, ia juga sudah menghubungi call center Honda, direct messege ke @hondajakartacenter dan @hondaisme, serta menghubungi pihak HPM namun belum ada jawaban.

Yunita bahkan sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian pada 12 Februari 2022. Saat ini, laporannya masih diproses oleh pihak kepolisian.

Ilustrasi dealer Honda di Vietnam.Nikkei Ilustrasi dealer Honda di Vietnam.

Baca juga: Seberapa Penting Sekat di Kabin Bus?

“Jadi yang bisa saya laporkan hanya si Ruhan itu, karena menurut pihak kepolisian hanya dia yang berinteraksi langsung dengan saya (menipu) dan bawa kabur tanda jadi dan DP-nya,” kata dia.

Yunita pun berharap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi diler Honda MT Haryono agar tidak terulang kejadian serupa. Tak lupa ia juga mengingatkan calon konsumen untuk selalu melakukan transaksi melalui rekening resmi diler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com