JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menjajal di jalur perkotaan, agaknya kurang sah bila Toyota GR Yaris tidak diajak ke habitat aslinya yaitu trek sirkuit. Sebab pada jalur inilah kebuasan mobil terkait begitu terasa nyata.
Oleh sebab itu, pada kesempatan terakhir redaksi Kompas.com langsung membawa mobil untuk ke Sirkuit Internasional Sentul, Bigir, Jawa Barat. Tentu berbagai perlengkapan digunakan tetapi kondisi mobil tak berubah.
Ketika melakukan pemanasan, sensasi berkendara yang berbeda begitu terasa. GR Yaris tampak seperti kendaraan harian saja tetapi membuat pemiliknya merasakan suatu hal menyenangkan yang berbeda.
Baca juga: Sensasi Mengemudi GR Yaris di Jalanan Ibu Kota
Bagaimana tidak, mesin 3 silinder dengan kapasitas 1.618 cc yang dipadu transmisi manual 6-percepatan sangat mumpuni memberikan akselerasi terbaiknya.
Tenaga tenaga 261 dk dan torsi 360 Nm yang disalurkan ke empat roda sangat agresif. Padahal kala itu mobil masih menggunakan mode normal yang biasa dipakai untuk kegiatan harian.
Tidak berlama-lama, kami pun langsung memutar knop mode berkendara ke arah Track. Sontak, rasanya berbeda sekali terutama pada handling karena pembagian tenaga 50:50 ke seluruh roda dengan center of gravity di tengah.
Adapun pada mode normal, pembagiannya 60 persen ke depan dan 40 ke belakang. Sementara pada mode sport, pembagiannya 30 persen ke depan dan 70 persen ke belakang.
Dikarenakan center of gravity-nya berada di tengah, pada mode track GR Yaris sangat mudah dikendalikan ketika bermanuver. Ekor mobil seperti selalu mengikuti moncongnya sehingga memudahkan drifting.
Pada trek lurus, untuk mencapai kecepatan maksimum yaitu 230 kpj juga cukup mudah. Tapi karena keterbatasan trek, kami hanya mampu untuk mencapai 190 kpj saja di sirkuit Sentul.
Baca juga: Kulik Fitur Toyota GR Yaris Spesifikasi WRC di Indonesia
Turbo di mesinnya juga selalu menyaut meski dalam putaran rendah. salut dengan pengaturan ECU-nya.
Tetapi memang model transmisi quick shift yang disematkan cukup tricky karena perpindahan giginya dekat-dekat. Jadi, pengguna harus benar-benar presisi dan paham ketika berpindah gigi.
Suspensinya enak tapi agak membutuhkan stamina lebih supaya benar-benar memperhatikan belakangnya. Karena, bagian belakang mobil agak liar seperti ingin selalu nyalip.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.