Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Saja Pemilik Mobil Pasang Lampu Sorot Kelap-kelip

Kompas.com - 09/02/2022, 08:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Faktanya, masih banyak pengemudi di jalan raya yang belum memahami funngsi dan penggunaan lampu yang baik dan benar. Salah satu yang kerap ditemui adalah maraknya penggunaan lampu kendaraan yang mengeluarkan cahaya kelap-kelip atau berkedip.

Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @medanku, Selasa (8/2/2022). Dalam rekaman tersebut, terlihat mobil memasang lampu sorot tambahan di bagian belakang mobil.

Lampu tersebut dipasang di bumper bawah ini bercahaya putih dan menyala terang ketika mobil melakukan pengereman. Tentu saja lampu tersebut menyilaukan pengguna jalan lain yang berada tepat di belakang mobil tersebut.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Lampu Rem Tidak Boleh Pakai Warna Putih

Training Director Safety Defensive Consultant Sonny Susmana mengatakan, modifikasi seperti itu sudah lama dan banyak dilakukan oleh pengemudi yang tidak paham aturan.

“Pastinya mereka memiliki asumsi mengapa melakukan modifikasi tersebut, mungkin untuk menjaga keamanannya, atau pernah punya trauma ditabrak dari belakang,” ujar Sony belum lama ini kepada Kompas.com.

Sony melanjutkan, hal tersebut bisa juga terjadi karena pengemudi bergaul dengan orang yang gagal paham, sehingga menaruh lampu yang menyilaukan di belakang mobil.

Ia juga mengingatkan, bahwa pemilik kendaraan tidak boleh asal menambahkan atau mengganti warna lampu, semua ada aturannya.

“Lampu yang ada di mobil sudah jelas, baik warna maupun penempatannya, jadi tidak perlu ditambah. Kecuali mobil tadi digunakan dengan pertimbangan tertentu dan tidak di tempat umum,” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Medan KU ( Medan Talk ) (@medanku)

Aturan dan Sanksi

Mengenai aturan penggunaan lampu tersebut sudah termaktub dalam Undang-undang Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, tepatnya pada Pasal 106 yang berbunyi;

“Dilarang memasang lampu pada Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, atau Kereta Tempelan yang menyinarkan: a. cahaya kelap-kelip, selain lampu penunjuk arah dan lampu isyarat peringatan bahaya.”

Lampu penunjuk arah yang dimaksud adalah lampu sein. Sedangkan lampu isyarat peringatan bahaya, maksudnya adalah lampu hazard.

Untuk sanksinya juga sudah ditentukan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), Pasal 285 ayat (1) dan ayat (2). Sanksi yang dikenakan berbeda untuk sepeda motor dan kendaraan beroda empat atau lebih.

Ilustrasi lampu belakang Nissan Terra terbaru.Youtube.com/Nissan Middle East Ilustrasi lampu belakang Nissan Terra terbaru.

Baca juga: Pertimbangan Pemerintah Perpanjang Insentif PPnBM di Sektor Otomotif

Untuk sepeda motor, dikenakan Pasal 285 ayat (1), yang berbunyi, "Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Untuk kendaraan beroda empat atau lebih, dikenakan Pasal 285 ayat (2), yang bunyinya sebagai berikut, "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com