Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagorawi Jalan Tol Pertama di Indonesia, Ini Fakta Lengkapnya

Kompas.com - 04/02/2022, 15:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Keberadaan jalan tol menjadi hal tidak bisa terlepas dari arus transportasi. Di Indonesia sendiri, jalan tol menjadi lintasan krusial yang sangat membantu pengendara kendaraan roda empat. 

Jalan tol sangat penting sebagai kelancaran distribusi barang yang berdampak pada kelancaran ekonomi negara.

Meskipun saat ini telah ada banyak jalan tol yang di bangun untuk mempermudah mobilitas berkendara, namun ada tol paling tua di Indonesia yang hingga saat ini masih melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Dampak Krisis Cip Semikonduktor Masih Dirasakan Yamaha

Bahkan, masih banyak yang tidak mengetahui jika jalan tol yang kerap dilalui adalah tol pertama di Indonesia.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan jika jalan tol yang pertama kali dibangun adalah tol Jagorawi.

“Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia,” katanya pada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Jalan tol Jagorawi merupakan salah satu ruas jalan tol yang meraih peredikat jalan tol terbaik dalam rangka penilaian Jalan Tol Berkelanjutan tahun 2021 oleh Kementrian PUPR.Jasa Marga Jalan tol Jagorawi merupakan salah satu ruas jalan tol yang meraih peredikat jalan tol terbaik dalam rangka penilaian Jalan Tol Berkelanjutan tahun 2021 oleh Kementrian PUPR.

Jalan tol Jagorawi sendiri merupakan singkatan dari area yang terhubung dengan pembangunan jalan tersebut. Area yang terhubung yakni Jakarta-Bogor-Ciawi dengan panjang 59 km.

Peresmian dari jalan tol Jagorawi sendiri dimulai pada tahun 1978. Projek ini menjadi projek pembangunan jalan tol pertama di era Presiden Soeharto.

Setelah peresmian tol Jagorawi, pada tahun selanjutnya menyusul pembangunan jalan tol lainnya di Indonesia. Mengutip dari lama bpjt.pu.go.id, pembangunan jalan tol dimulai tahun 1975.

Pembangunan dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.

Baca juga: Daftar Harga Motor Sport Naked per Februari 2022

Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.

Berbeda dengan jalan tol di era saat ini yang serba digital, saat itu transaksi pembayaran tol juga masih tradisional.

Melengkapi hal tersebut, Marketing & Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani menyebutkan jika pembayaran tol kala itu masih mengandalkan uang tunai.

“Pembayaran dengan menggunakan uang elektronik baru dimulai sejak tahun 2008, dan baru 100 persen pemberlakuannya di tahun 2017. Sebelumnya menggunakan uang tunai,” kata Faiza.

Saat ini ada empat simpang susun di ruas tol Jagorawi. Yakni simpang susun Cawang penghubung Jagorawi - tol Dalam Kota Jakarta - Jakarta Cikampek. Kemudian simpang susun Pasar Rebo yang menjadi penghubung Jagorawi - Lingkar Luar Jakarta.

Berikutnya simpang susun Cimanggis yang menjadi penghubung Jagorawi - Lingkar Luar Jakarta 2. Terakhir, simpang susun Ciawi yang menjadi penghubung Jagorawi dan Bocimi.

Kemudian ada 15 gerbang tol yang dipergunakan untuk membayar tarif tol Jagorawi dan ada 5 rest area.

Untuk sistem tarif sendiri berdasarkan updateBPJT per 4 Februari 2022, tarif tol dibagi berdasarkan golongan kendaraan. Golongan I yakni Rp7.000, Golongan II dan III Rp11.500, Golongan IV Rp16.000, dan Golongan V lima dengan tarif Rp16.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com