"Oli mesin bensin digunakan untuk mesin diesel ya tidak cocok, mesin akan kasar atau berat saat dikendarai," ucap dia.
Menyitat Auto2000, oli mesin bensin tidak memiliki formula yang dibutuhkan untuk membersihkan jelaga di komponen mesin. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan kerak pada mesin, menghalangi oli melakukan pendinginan pada piston.
Piston akan memuai dan mesin bisa jadi berhenti bekerja. Proses pembakaran pada mesin diesel mengandalkan tekanan piston, tetapi kerak yang menempel akibat oli yang digunakan tidak sesuai, dapat membuat mesin bekerja lebih keras dan membuat konsumsi bahan bakar semakin meningkat.
Maka dari itu, penting bagi pengguna mobil untuk mengenali perbedaan kedua oli ini dan memakai oli sesuai dengan kebutuhan mesin agar mesin tidak cepat rusak.
Cara membedakan oli juga cukup mudah. Pada kemasan oli, ada kode yang membedakan antara oli mesin diesel dan oli mesin bensin. Oli mesin bensin memiliki kode yang diawali dengan huruf S, sedangkan kode oli untuk mobil mesin diesel diawali huruf C.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.