Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rem Blong, Truk Seruduk Empat Kendaraan di Jombang

Kompas.com - 12/01/2022, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di lampu merah Pandanwangi, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (10/1/2021).

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah kendaraan dari arah timur tengah berhenti di simpang empat Pandanwangi, pukul 09.15 WIB.

Pada posisi paling depan ada dua motor, di belakangnya ada Honda Mobilio dan Gran Max. Semua kendaraan lagi antre nyala lampu hijau, tiba-tiba truk trailer melaju tak terbendung dari arah belakang dan menabrak Gran Max.

Baca juga: Punya Rencana Beli Mobil, Lakukan Ini Saat Test Drive

Tumbukan dari belakang, mengakibatkan Gran Max terdorong ke depan, hingga menabrak Honda Mobilio di depan. Kemudian, Honda Mobilio itu menabrak dua motor di depannya lagi.

Dikutip dari Kompas.com, diduga truk trailer yang memicu kecelakaan beruntun tersebut mengalami rem blong, sehingga terus melaju kencang sampai di traffic light simpang empan Pandanwangi.

Berkaca dari kejadian ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengingatkan, pengemudi sebaiknya selalu waspada terhadap zona bagian belakang.

@bangsaonline Detik Detik Truk Trailler Seruduk Empat kedaraan di Pandanwangi Jombang, Satu meninggal Dunia #tiktokberita ? suara asli - BANGSAONLINE

Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengemudi mobil menjelang berhenti di belakang kendaraan lain.

“Pertama cek spion, apakah aman? Kemudian kurangi kecepatan sambil mengecek situasi belakang. Selanjutnya, berhentilah dengan jarak 2-3 panjang kendaraan, hingga ada beberapa kendaraan di belakang melakukan perlambatan aman,” ucap Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Dengan demikian, jika ada kendaraan dari belakang bergerak seakan tidak mampu berhenti, pengemudi masih memiliki kesempatan untuk bergerak menghindar.

“Jika sudah ada kendaraan lain di belakang, lakukan pergerakan maju untuk lebih rapat ke depan dan berhenti dengan tetap menyediakan jarak aman,” kata Jusri.

Baca juga: Sering Parkir Mobil di Bawah Sinar Matahari, Ini Efek Buruknya

Jarak aman ialah setengah panjang badan kendaraan yang kita kemudikan, sehingga pengemudi dapat melihat roda belakang kendaraan di depan secara jelas tanpa perlu meajukan badan atau punggung pengemudi tetap menempel backrest.

Jusri juga mengingatkan, pengemudi juga harus paham bahwa jalan raya merupakan area yang tidak aman. Hal ini dibuktikan dari angka kematian paling tinggi disebabkan oleh kecelakaan di jalan.

“Jadi jangan punya pikiran bahwa jalan raya atau jalan raya sepi itu aman, justu itu berbahaya buat diri sendiri atau orang lain,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com