JAKARTA, KOMPAS.com - Ban yang beredar di pasaran saat ini terdapat berbagai macam jenis. Salah satunya, adalah ban vulkanisir, yang merupakan ban asli namun polanya sudah menipis atau gundul dan dilapisi kembali menggunakan potongan material karet berserat lain.
Ketika sudah diproses dan melalui tahap finishing, ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban orisinil pada umumnya. Hanya saja, perbedaan antara ban vulkanisir dengan ban orisinil terletak pada sisi kekuatannya.
Baca juga: Terulang Lagi, Pengendara Motor Tertabrak Kereta Api di Kediri
Instruktur Service Yamaha Jatim Dwi Suwanto menjelaskan bahwa jika ban sudah gundul kemudian dibuat alur ban kembali, tentu saja hal tersebut tidak disarankan untuk dipakai di jalan raya.
"Tentu saja tidak disarankan, karena karet telapak ban tambah tipis yang akan mempengaruhi kekuatan ban itu sendiri," kata Dwi kepada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Bisakah Moge Standar Ditilang karena Suara Knalpot Bising?
Kekuatan ban vulkanisir berbeda jauh dengan ban orisinil karena usia dari ban vulkanisir hanya dapat dihitung dalam hitungan minggu saja. Bahkan akan lebih cepat kembali gundul pada sisi batikannya ketika digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, tingkat kenyamanan dari ban vulkanisir juga tidak sebaik ban orisinil. Memang di awal penggunaan tidak akan terasa, akan tetapi saat sudah dipakai dalam jangka waktu tertentu maka akan terasa kurang nyaman.
"Pengaruhnya nanti pada kekuatan ban pada saat putaran tinggi dan beban yang bisa ditahan oleh ban. Kalau karet telapak ban terlalu tipis, dikhawatirkan ban pecah saat digunakan," ucapnya.
Baca juga: Harga Skutik Bongsor, Nmax dan PCX Januari 2022
Dwi menyarankan untuk tidak menggunakan ban vulkanisir pada kendaraan bermotor yang dipakai sehari hari. Menurutnya ban harus diganti ketika sudah melebihi batas keausan ban dengan melihat tread wear indicator (TWI) pada ban.
"Di ban ada tanda keausan ban, kalau sudah habis sarannya ya harus diganti ban baru sesuai dengan spesifikasi standarnya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.