Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Toyota Indonesia Mulai Produksi Mobil Hybrid

Kompas.com - 25/11/2021, 09:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia memastikan akan memulai produksi perdana kendaraan listrik di dalam negeri yang dimulai dari teknologi hibrida alias hybrid electric vehicle (HEV) pada tahun depan.

Hal tersebut sebagai upaya perseroan dalam mendukung program atas kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang dicanangkan oleh pemerintah RI melalui Perpres 55/2019.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto menyatakan, alasan perseroan memulai langkah produksi kendaraan listrik dari HEV tak lepas dari kemampuan daya serap masyarakat saat ini.

Baca juga: Komitmen Toyota di Indonesia Hadirkan Pilihan Teknologi Mobil Listrik yang Lengkap

Toyota Indonesia berpartisipasi dalam ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 yang berlangsung di Kawasan Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan pada 24-26 November 2021.KOMPAS.com/Ruly Toyota Indonesia berpartisipasi dalam ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 yang berlangsung di Kawasan Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan pada 24-26 November 2021.

"Berdasarkan data penjualan, sejauh ini Toyota sudah menjual 5.000 unit kendaraan elektrifikasi dan mostly adalah hybrid. Itulah yang jadi landasan mengapa pathway pertama kita mulai dari HEV," katanya di sela-sela IEMS, Tangerang, Rabu (24/11/2021).

Henry juga mengatakan, berdasarkan pengujian mobil berteknologi hibrida mampu mengurangi tingkat emisi sampai 40 persen dibandingkan kendaraan dengan internal combustion engine (ICE) alias mobil konvensional.

Sementara itu, penggunaan mobil terkait juga tak butuh penyesuaian yang panjang karena masih ada peranan BBM sebagai sumber daya utama dan mesin baterai sebagai sumber energi cadangan.

Mengingat, kini infrastruktur pengisian daya mobil listrik di dalam negeri belum merata baik di dalam kota maupun luar kota.

"Kita berkomitmen akan terus support pemerintah terutama bagaimana mengurangi tingkat emisi secepat mungkin," kata Henry.

"Battery electric vehicle (BEV) itu suatu hal yang sangat penting. Tetapi, untuk mengakselerasi tingkat emisi maka kita kenalkan PHEV karena 70 persen emission reduction dan HEV 40 persen emission reduction," ujarnya lagi.

Baca juga: Transmisi CVT New Avanza Beda dengan CVT Lainnya

Toyota Prius PHEV resmi jadi Taksi BluebirdKOMPAS.com/STANLY RAVEL Toyota Prius PHEV resmi jadi Taksi Bluebird

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa pihaknya akan terus perkenalkan mobil listrik yang lengkap kepada masyarakat Indonesia.

Sehingga, seluruh warga bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 sebagaimana diharapkan pemerintah dan komitmen negara sampai 2030 mendatang.

"Basic thingking dari kita itu ialah multi plath-way. Kita akan perkenalkan seluruh electric vehicle di Indonesia sehingga seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya mengurangi CO2," kata dia.

Adapun saat ini, Toyota sudah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV, PHEV, dan BEV dengan total penjualan hampir 5.000 unit.

Langkah elektrifikasi tersebut kali pertama dilakukan perseroan pada 2009 melalui Prius Hybrid dan Lexus LS600h satu tahun setelahnya.

Kehadiran HEV di Indonesia juga mendapat respon yang positif. Untuk Corolla Cross Hybrid misalnya, dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan sejak peluncuran resmi, penjualannya mencapai 652 unit dan 1.070 unit selama 2021 atau meningkat 64 persen dibanding tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com