Pemerintah juga bisa mengurangi beban current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang terus tergerus dengan impor minyak mentah dengan menggunakan mobil listrik. Terlebih lagi, saat ini PLN memiliki cadangan daya atau reserve margin mencapai 35 persen.
"Dengan reserve margin yang begitu tinggi, mobil listrik mungkin bisa membantu dari sisi current account deficit," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah akan terus mendorong sektor transportasi untuk berpindah ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Baca juga: Toyota Pede Camry Hybrid Jadi Pilihan Sedan Ramah Lingkungan
Namun, di sisi lain, Airlangga mengakui bahwa mobil listrik saat ini masih memiliki kendala utama, yakni terkait harga jual yang lebih tinggi 30 persen dari harga mobil konvensional.
"Memang dari seri harga EV (electric vehicle) memang lebih mahal 30-40 persen dibandingkan mobil ICE (internal combustion engine)," kata Airlangga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.