Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pebalap Indonesia soal Kargo Ducati Dibuka Ilegal Panitia WSBK Mandalika

Kompas.com - 11/11/2021, 16:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar kurang baik datang dari gelaran WSBK 2021 yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam berita yang ditayangkan oleh media asing menyebutkan bahwa panitia lokal dari MGPA (Mandalika Grand Prix Association) diduga membuka secara ilegal boks kargo Ducati dan "mengutak-atik" motor pebalap pabrikan mereka Michael Rinaldi.

Baca juga: Toyota Resmi Luncurkan Avanza dan Veloz Terbaru, Harga Rp 200 Jutaan

Berita tersebut tentu saja merugikan Indonesia karena nantinya Indonesia bakal menggelar ajang balap Internasional di Sirkuit baru kebanggaan Indonesia tersebut.

Menanggapi kasus ini, salah satu pebalap motor Indonesia yang berkecimpung di ajang balap internasional mengatakan, bahwa dia sangat kecewa dan tindakan tersebut akan merugikan Indonesia.

suasana penurunan barang kargo Boeing 777 F di Bandara LombokHumas Bandara Lombok suasana penurunan barang kargo Boeing 777 F di Bandara Lombok

"Kasus seperti kemarin itu tidak bagus lah, apalagi kan Indonesia mau balik lagi jadi penyelenggara event balap Internsional kan. Jadi ya sangat disayangkan," kata salah satu Rider Indonesia kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Pebalap tersebut mengatakan, yang berhak membuka kargo dari sebuah tim balap hanyalah bea cukai negara dan tim itu sendiri. Selain itu panitia ataupun petugas tidak berhak untuk membuka bahkan mengotak-atiknya.

Baca juga: Viral, Video Rombongan Pemotor Pepet Pengemudi Mobil di Sentul

"Itu yang khusus buka itu (boks kargo) harusnya cuma bea cukai kan harusnya. Nah itu kan juga disegel, dan yang harus buka itu tim," kata dia.

Menurutnya, kalau sampai ada barang yang hilang dari kargo tersebut tentunya nama Indonesia yang akan menjadi tercemar di mata dunia. Bukan hanya itu, pihak sirkuit dalam hal ini MGPA juga akan menderita kerugian.

"Yang pasti yang dirugikan yang bangun sirkuit juga termasuk, kan itu bangun anggarannya juga besar. Kemudian penyelenggaraan event yang tadinya mau jangka panjang mungkin dari penyelenggaran juga agak takut. Ini WSBK, tahun depan rencananya MotoGP pihak penyelenggara race seperti Dorna kan juga bisa saja takut," jelas dia.

suasana penurunan barang kargo Boeing 777 F di Bandara LombokHumas Bandara Lombok suasana penurunan barang kargo Boeing 777 F di Bandara Lombok

"Pastinya kan mencoreng nama baik Indonesia yang padahal evennta baru akan berjalan nih nanti," tambah dia.

Dia menyarankan panitia acara besar juga diperlukan orang yang profesional didalamnya. Karena menurutnya, bisnis atau uang yang berputar dalam perhelatan balap motor dunia juga tidak sedikit.

Baca juga: Spek Teknis Avanza Terbaru, Tenaga Lebih Besar dari Model Lama

Mengenai ketentuan dan prosedur atau alur logistik dari kargo sampai dengan paddock, dia mengatakan pihak panitia hanya bertugas sebagai pengantar dan menyiapkan sampai di paddock dan tidak berhak untuk membukanya.

"Yang saya tau, sebelum pindah dari sirkuit satu ke sirkuit lainnya dia kan disegel oleh tim. Nah ketika sampai melalui penerbangan ataupun kapal itu kan yang bisa ngecek barang sesuai dengan dokumennya hanya bea cukai negara yang bersangkutan. Dan bea cukai pun tidak bisa sampai seperti kemarin itu yang difoto, cuma cek saja," kata dia.

Penampakan sirkuit internasional Mandalika.www.indonesia.travel Penampakan sirkuit internasional Mandalika.

"Setelah sampai dan dicek oleh bea cukai, nah dari situ nanti akan ada petugas dari sirkuit khusus logistik itu yang ngaturin nih, oh boksnya tim ini di pit nomor berapa gitu. Cuma nyusun samapi situ aja," tambahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Batal Meresmikan Pameran Otomotif GIIAS 2021

Selanjutnya untuk masalah pembukaan segel dan boks kargo akan dibuka oleh tim itu sendiri. Pihak dari sirkuit maupun penyelenggara tidak berhak untuk membuak boks tersebut.

"Sayang banget sih kejadian kemarin, harusnya ada etikanya lah. Kalau sampai seperti itu kan yang malu satu Indonesia, bukan hanya oknum tersebut," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com